Calon Kepala Desa Popongan Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, Muh Heri Purnomo SE, menyatakan siap memimpin desanya dengan niatan tulus dan ikhlas. Hal tersebut diungkapkan kepada sejumlah wartawan, belum lama ini.
Menurutnya kesanggupan maju menjadi calon Kepala Desa Popongan karena keinginan warga yang berharap desanya bisa lebih baik lagi dan sejahtera di bawah kepemimpinannya.
Jika memang ditakdirkan terpilih menjadi kepala desa, ia akan menjalankan amanah tersebut sesuai visi-misi dan aspirasi masyarakat.
“Alhamdulillah tadinya saya tidak ada niat untuk menjadi kades. Namun setelah masyarakat dusun Popongan terutama yang menginginkan saya untuk naik, makanya saya bertekat untuk maju,”kata Muh Heri Purnomo, SE.
Ketika disinggung soal visi misi, Heri mengungkapkan bahwa dirinya akan membangun tata kelola desa Popongan lebih baik dan bersih guna mewujudkan desa yang makmur bermartabat dan maju.
“Progam kedepan yakni menciptakan pemerintah desa yang tanggap terhadap aspirasi rakyat. Dan yang kedua berkoordinasi dengan semua unsur kelembagaan desa guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tambah pemilik usaha pengiriman barang ini.
Lebih lanjut Heri menjelaskan, nantinya ia akan mendata ulang penerima bantuan agar tepat sasaran. Karena selama ini bantuan bantuan yang diberikan belum tepat sasaran.
“Selama ini bantuan bantuan yang diberikan boleh dikatakan belum tepat sasaran. Karena yang seharusnya dapat bantuan, justru tidak dapat,”jelasnya.
Heri menambahkan, berikutnya ia akan melakukan pemerataan pembangunan fisik agar tidak terjadi kesenjangan sosial dan ini terjadi di dusun kami dusun Popongan.
“Di dusun Popongan Desa Popongan terjadi kesenjangan bangunan, seperti jalan masih jelek. Makanya itu yang kami prioritaskan,”tambahnya.
Selanjutnya, peningkatkan pertumbuhan masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada yakni sumber daya manusia, sumber daya alam juga program kedepannya, akan dikelola dengan baik. Sehingga akan memunculkan ekonomi makro yang bisa menjadi kekuatan ekonomi desa.
“Kita juga akan menciptakan kultur masyarakat desa yang agamis. Dengan bukti adanya Pondok Pesantren tertua yaitu di Poncol namanya sekarang Al Itihad, pondok terbesar yang ada dilingkungan situ,”tutur Heri.