UNGARAN – Menunggu waktu berbuka puasa atau sering disebut ngabuburit biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari mengaji hingga kegiatan santai yang lain. Di Desa Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang ada lokasi ngabuburit yang menjadi favorit warga sekitar.
Masyarakat setiap sore hingga menjelang maghrib biasanya memadati Pasar Sawahan Ramadan yang digelar mulai dari tanggal 1 hingga 27 Ramadan. Kasmiyati, salah seorang pedagang Pasar Sawahan Ramadan menuturkan, ia menyajikan berbagai macam makanan dan minuman bagi para pengunjung. Yang khas adalah dawet jagung yang selalu ludes diburu pembeli. Selain dawet, penganan “ndeso” yang lain seperti kolak pisang, oseng daun pepaya, pecel dan beragam gorengan juga disediakan.
Dalam satu hari, ia mengaku bisa mengantongi omzet hingga ratusan ribu rupiah. Meski demikian, kondisi pandemi sedikit mempengaruhi pendapatannya. Selain karena berkurangnya jumlah pengunjung, faktor cuaca juga berpengaruh sebab Pasar Sawahan digelar di ruang terbuka.
Ketua TP PKK Desa Kalongan Asmarani saat ditemui di Pasar Sawahan belum lama ini menjelaskan, keputusan digelarnya Pasar Sawahan Ramadan merupakan kesepakatan dari warga. Sehingga pihak desa tidak memaksa warga yang berjualan untuk membuka lapaknya. Ia juga mengatakan sebenarnya Pasar Sawahan tersebut akan dilengkapi dengan atraksi kesenian, akan tetapi terkendala pandemi maka pihaknya tak mau ambil resiko. Menurutnya yang terpenting sekarang adalah baik para pedagang maupun pembeli wajib menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun usai bertransaksi. (win)