RASIKAFM.COM | SALATIGA - Pencegahan radikalisme dan terorisme harus dimulai dari pendidikan keluarga sejak dini. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menjadi keynote speaker dalam Kenduri Perdamaian dalam Rangka Sosialisasi Pergub Nomor 35 Tahun 2022 dan Penguatan Kolaborasi Pencegahan Intoleran, Radikalisme dan Terorisme di Jawa Tengah, di Kampung Percik Salatiga. Selasa (28/3/2023)
Ganjar menekankan bahwa perbedaan itu merupakan sunatullah dan dialog ini adalah sarana untuk merawat.
“Ada yang bertanya pada saya, mendirikan tempat ibadah kok sulit? Ya kalau dirembug semua bisa ditemukan solusi,” kata Ganjar dihadapan hadirin.
Joko Tri Harmanto mas Jek pelaku Bom Bali 1 yang dihadirkan diminta Gubernur untuk menyelesaikan testimoni.
Bermula dari SMP lihat selebaran Bosnia banyak umat muslim didholomi, selanjutnya saat Jek kelas satu SMA ada kakak kelas 2 SMA yang mendoktrin Jek masuk alirannya.
Saat ditanya Ganjar kenapa bisa tobat, Jek menjelaskan bahwa dirinya tobat karena lihat simbok menangis saat peristiwa mengambil bahan peledak dan sisa peluru bersama polisi.
“Pesan kepada pelajar dan mahasiswa, teman harus hati-hati memilih teman dan memilih guru,” ujarnya.
Sementara itu, Hery Wibowo Wicaksono Pimpinan Percik menyampaikan bahwa Kenduri Perdamaian digelar dalam Rangka Sosialisasi Pergub Nomor 35 Tahun 2022 dan Penguatan Kolaborasi Pencegahan Intoleran, Radikalisme dan Terorisme di Jawa Tengah.
“Saya sampaikan terima kasih dan selamat datang kepada Bapak Gubernur, penjabat wali kota Salatiga, segenap Forkopimda dan seluruh undangan yang menyempatkan hadir,” kata Hery.