SEMARANG – Satreskrim Polrestabes Semarang menyelidiki kasus begal dengan modus berpura-pura mengaku menjadi polisi lalu mengancam korbannya.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan mengatakan, tindak kejahatan itu terjadi di jembatan Candi Golf Jangli, Kecamatan Tembalang pada Senin (17/1/2022) sekira pukul 00.50 WIB.
Korban atas nama Prayoga Putra Nugraha harus kehilangan sepeda motor honda bernomor polisi H-6132-GJ dan 4 unit handphone karena dibegal oleh empat orang tak dikenal yang mengaku-ngaku sebagai polisi.
“Kasus 368 (pasal) pemerasan mengaku menjadi polisi ada sekitar empat orang tersangka tapo korban tidak tahu siapa tersangkanya,” ujarnya.
Informasi yang diperoleh, kasus ini bermula saat korban sedang bertemu dengan dua temannya, di Taman Indonesia Kaya, sekitaran depan SMA Negeri 1 Semarang, Minggu (16/1) sekitar pukul 22.00. Dua orang temannya masing-masing bernama Beauty arinal Haque dan Luthfillah Riendra Madjid.
Setelah kurang lebih dua jam mengobrol, kemudian tiga orang ini mengakhiri cerita dan sepakat pulang. Korban mengendarai sepeda motor dan berboncengan mengantarkan dua rekannya pulang ke Semarang daerah atas.
Namun sesampai di Jembatan Candi Golf Jangli, Kecamatan Tembalang dan berhenti, tiba-tiba didatangi empat orang tak dikenal yang masing-masing berboncengan naik sepeda motor. Dua orang pelaku kemudian turun dan mengaku sebagai anggota Polri.
Seketika itu, empat tersangka itu langsung merampas handphone. Para korban hanya pasrah lantaran pelaku mengancam akan menembak manakala tidak menyerahkan handphone. Setidaknya ada tiga handphone termasuk milik korban yang dirampas pelaku.
Selanjutnya, korban dipaksa untuk mengikuti para pelaku. Namun sesampai di Jalan Jangli Raya, korban diminta turun sembari diancam menggunakan senjata tajam. Setelah itu, motor korban dibawa kabur. Karena merasa menjadi korban kejahatan, Prayoga Putra Nugraha melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polrestabes Semarang.
Terkait kejadian ini, Donny mengatakan masih melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap dan menangkap para pelakunya.
“Ini masih kita dalami juga, empat pelaku masih dalam pengejaran semua,” pungkasnya.