RASIKAFM.COM | SEMARANG – Pertandingan antara PSIS melawan Persebaya yang seharusnya dilaksanakan pada Rabu (8/2/2023) sore di Stadion Jatidiri Kota Semarang ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, ada beberapa faktor pertandingan sepak bola batal digelar sesuai jadwal. Dirinya mengaku, penundaan pertandingan ini juga sudah melalui kesepakatan pada saat rapat koordinasi (rakor) yang dilakukan oleh kepolisian dan panitia pelaksana (panpel) serta pihak terkait lainnya.
Kabar Terkait:
“Kesepakatan melalui rakor. Jadi ada beberapa pertimbangan, yang pertama lapangan Jatidiri masih dalam proses finishing yang belum diserahkan kepada pelaksana ke Provinsi sehingga dari pelaksana pembangunan, stadion ini khawatir manakala pembangunan ini terhambat bahkan menjadi rusak dari akibat pertandingan tersebut,” ujar Irwan saat ditemui di Pos Lalu Lintas Simpang 5.
Pertandingan PSIS melawan Persebaya Ditunda
Kemudian, dari hasil evaluasi pertandingan sebelumnya antara PSIS melawan Persib Bandung, pihaknya menemukan adanya pendistribusian tiket yang tidak sesuai. Tiket untuk suporter tim lawan yang seharusnya dibatasi malah melebihi batas.
“Sebagaimana diketahui kan setiap pertandingan sementara dibatasi 50% kemarin terjadi distribusi tiket yang menurut kami dapat membahayakan, misal kuota untuk suporter Persib 1000 tapi nyatanya yang datang dan mendapatkan tiket kira-kira 4-5 ribu bahkan diluar seribu kuota itu tiketnya bergabung dengan suporter semarang inikan membahayakan. Kita minta panpel untuk dibenahi sebelum menghadapi pertandingan selanjutnya,” terangnya.
Selain itu, penundaan ini juga dari hasil evaluasi pertandingan PSIS melawan Persebaya pada putaran pertama BRI Liga 1 di Magelang. Pada saat itu, pertandingan yang dilaksanakan tertutup masih dihadiri oleh kedua suporter.
“Banyak suporter yang datang dari Semarang dan Surabaya yang kemudian menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” bebernya.
Lebih lanjut, Irwan meminta kepada panpel untuk membenahi sistem pendistribusian tiket. Menurutnya, penjualan tiket harus tepat sasaran agar ketika pelaksanaan pengamanan pertandingan bisa sesuai rencana.
“Sistem kuata ini berimbas misal beberapa suporter Semarang yang tidak kebagian tiket dan memaksa masuk dan ini menjadi bahan evaluasi dari sistem pertandingan kemarin,” terangnya.
Sementara itu, Irwan mengaku penundaan pertandingan ini juga dikarenakan tidak adanya kesepakatan antara Bonek dengan pihak kepolisian. Suporter Persebaya itu selain menginginkan kuota tiket lebih juga tidak bisa bertanggung jawab manakala terjadi konflik.
“Pihak Surabaya keberatan kalau kuota mereka hanya 1000 kemudian tidak bisa bertanggung jawab manakala yang hadir lebih dari 1000 dan jika melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dan ini terbukti tadi itu terjadi sedikit gesekan antara suporter yang datang dari luar Semarang dengan warga di Kaligawe,” imbuhnya.