RASIKAFM. COM|SALATIGA – Berbekal kreativitas dari kegemarannya, Hartanto membuat aneka kerajinan miniatur. Barang bekas atau limbah aneka produk elektronik maupun lainya biasanya hanya dibuang dan tidak memiliki nilai ekonomis tinggi. di tangan seorang pria kreatif di Salatiga ini barang bekas mampu disulap menjadi aneka miniatur sepeda motor, skuter dan moge alias motor gede seperti Harley Davidson yang unik.
Setiap miniatur dibuat dengan detail dan penuh ketelitian. Seluruh ornamen yang ada pada miniatur dibuat lengkap, mulai dari mesin hingga perlengkapan yang lainnya. sehingga sekilas menyerupai bentuk asli dari kendaraan yang ditiru.
Selain miniatur sepeda motor, Hartanto juga membuat miniatur, pos ronda, gerobak pedagang, dispenser pom mini dan rumah kuno/jadul serta lainya.
Hatanto mengaku mengawali bisnis kerajinan miniatur berawal dari hobinya. Karya pria berusia 50 tahun ini kemudian banyak diminati para penghobinya. Ia pun memperoleh cuan setelah banyak peminat meminta karyanya.
“Sejak kecil sudah menyukai yang kecil kecil itu (Miniatur – red). Terus dulu melihat di youtube ada miniatur dari korek dan setelah itu terinspirasi kepingin membuat juga,”kata Hartanto saat ditemui rasikafm.com, di tokonya Jalan Jendral Sudirman No 154 Salatiga, Selasa (13/12/2022).
Hartanto mengungkapkan semakin lama ia juga ingin membuat miniatur yang lebih detail sehingga berganti dengan skala yang besar. “Skalanya 12 dan sekalian memanfaatkan limbah limbah yang ada,”ungkapnya.
Ketika ditanya konsep yang diusung, Hartanto menyampaikan soal konsep mengikuti permintaan pasar. “Cuma kemarin pas jalan jalan melihat rumah jadul antik kita foto dan kita buat dalam bentuk miniatur,”paparnya.
Miniatur yang kita buat lebih ke konsep handmade sehingga jika dilihat lebih detail dan jelas.
Hartanto membeberkan untuk proses pembuatanya tiga hari hingga satu minggu bahkan lebih.”Kalau untuk membuat grobak yang sudah ada MAL nya (Cetakan – red) lama pembuatanya paling 3 hari. Sedangkan miniatur sepeda motor bisa memakan waktu satu minggu. Namun kalau rumah rumah jadul bisa satu minggu lebih,”bebernya.
Dalam proses pembuatanya, Hartanto mengaku tingkat kesulitanya adalah mencari bahan baku dari limbah atau barang bekas. Bahkan ia sampai mencari di pasar loak yang ada di Salatiga.
“Untuk pemasaran saya mempromosikan di media sosial dan harga kira tawarkan mulai dari Rp 500 ribu hingga jutaan rupiah. Tergantung pemesan,”pungkasnya.
Hartanto saat diwawancarai stasiun televisi Swasta belum Lama ini (Arief Rasika)