Team PSISa Salatiga menjaga asa lolos ke semifinal Liga 3 Regional Jawa Tengah. Dalam partai lanjutan Grup F yang digelar di Stadion Bhumi Pala Temanggung Kamis (2/11/2021), PSISa mengalahkan Persika Karanganyar 1-0.
Gol tunggal kemenangan Laskar Ganesha dicetak pemain sayap Anggi Rio di menit ke-60. Rio memanfaatkan bola rebound heading Faisal Bayu yang mental setelah mengenai tiang gawang. Bola rendah tersebut langsung disambut Rio dengan kepalanya dan masuk ke gawang lawan.
PSISa Salatiga sejatinya menguasai permainan. Dengan mengandalkan pemain tengah Ardiyanto, Zicho, Henry yang disokong pemain sayap Rio dan Faisal, mereka mengepung pertahanan Persika. Pergerakan striker Wisnu juga menyulitkan para pemain lawan.
Sementara lini belakang Aditya, Slamet, Yusefto, Rio memberi rasa aman untuk penjaga gawang Luthfi. Hampir tak ada serangan ke lini pertahanan Salatiga. Namun, tak ada gol di babak pertama ini. Peluang Henry, Wisnu, dan Faisal berhasil dimentahkan penjaga gawang Karanganyar.
Memasuki babak kedua, pelatih PSISa Salatiga Andreas Tri Widagdo menginstruksikan anak asuhnya untuk lebih bermain agresif. Hasilnya, Rio berhasil mencetak gol untuk mengamankan peluang lolos PSISa.
Setelah gol tersebut, Persika mencoba memborbadir pertahanan Salatiga, namun hingga wasit meniup peluit panjang, tak ada lagi gol tercipta.
Menanggapi hasil tersebut, Andreas merasa bersyukur karena ada sembilan peluang yang seharusnya bisa dimaksimalkan menjadi gol. “Lagi-lagi keberuntungan untuk mencetak gol belum berpihak, tapi kemenangan ini menjadi motivasi untuk menghadapi pertandingan selanjutnya,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa PSISa Salatiga saat ini sudah kepalang tanggung, sehingga tetap menargetkan kemenangan untuk dua pertandingan sisa. “Lawan selanjutnya adalah Persak Kebumen dan PSIR Rembang, kita tetap incar poin penuh,” kata Andreas.
Atas kemenangan atas Persika Karanganyar tersebut, Sports Director PSISa Salatiga Joko Prasetyo langsung mengguyur skuad Laskar Ganesha dengan bonus uang tunai yang diserahkan di ruang ganti pemain. “Ini hanya sebagai motivasi untuk pemain agar terus bersemangat meraih prestasi PSISa Salatiga. Tim ini membutuhkan kepedulian kita bersama apalagi ini adalah momentum kebangkitan PSISa setelah sempat vakum dari kompetisi,” ujarnya.