RASIKAFM. COM|SALATIGA – Menjaga integritas dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara untuk melayani masyarakat harus dijaga dengan baik. Hal ini penting agar menghindarkan kita dari korupsi.
Penegasan ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi di Apel Luar Biasa dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) tahun 2022 di Halaman Pemkot Salatiga, Jumat (09/12/2022). Menurutnya, upaya untuk mencegah dan memberantas korupsi itu harus dimulai dari atas (kepala).
“Ibarat kata laksana ikan, ikan itu busuk dari kepalanya dulu, bukan bagian ekor dulu. Maka dari itu saya mengajak SKPD/OPD dan mengajak diri saya sendiri untuk menegakkan integritas, mulai dari pelaksanaan tugas, jangan terima yang bukan menjadi haknya. Ingat hasil korupsi itu bukan rezeki,” jelas Sinoeng.
Dirinya menambahkan, bahwa integritas itu dimulai dari diri kita sendiri, kemarin sudah dua kali pelantikan rotasi, mutasi dan Dirinya sudah membuktikan komitmennya untuk Salatiga. Sinoeng juga selalu mengingat terus dengan apa yang dikatakan Bapak Gubernur Ganjar Pranowo, ada dua hal yakni menjadi Wali Kota jangan takut capek, dan apabila kamu menjaga integritas kamu siap dimusuhi banyak orang.
Dalam kesempatan ini, kota Salatiga mendapat penghargaan insan Unit Pengendalian Gratifikasi(UPG) Nasional atas nama Jamil ASN Inspektorat Salatiga berupa sosialisasi penanaman karakter nilai anti korupsi pada Satuan Pendidikan Dasar dan mahasiswa Perguruan Tinggi. Selain itu, juga dilakukan penyerahan penghargaan Anugerah Siddhakarya kategori Unggul tingkat Nasional kepada PT Unza Vitalis dan juara ke-3 Anugerah Siddakarya tingkat Provinsi Jateng kepada PT. SCI.
“Meskipun mendapat penghargaan, nilai Survei Penilaian Integritas Pemerintah Kota Salatiga tahun 2021 sangat rendah yaitu 73,37 (Rentan Korupsi) dan nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) 79, terendah ketiga se-Jawa Tengah. Maka mulai dari sekarang, jangan lengah yuk, karena yang menilai adalah lembaga independent (lembaga di luar kita).
Dalam apel luar biasa ini, guru dan kepala sekolah juga menandatangi integritas yang menjadi gerakan bersama dalam mencegah tindakan korupsi. Mereka juga mempunyai peran dalam penggunaan dana operasional sekolah. Menurutnya, hal ini juga rentan, namun dengan penandatangann integritas tersebut, maka akan membuat kita lebih berhati-hati dan taat aturan.
”Ini akan menjadi acuan dan rujukan saya saat saya mengajar ke sekolah-sekolah, untuk menjaga integritas dan mencegah tindakan korupsi,” tegasnya.
(Rief)