Menanggapi hal tersebut, ia mengaku geram kini malah Johar Utara ditempati oleh pedagang yang bukan asli Johar Utara.
“Kayak pedagang dari Yaik baru itu malah masuk Johar Utara. Lalu yang pedagang Pasar Murah malah masuk Johar Utara. Makanan lalu bahan bahan roti juga masuk johar Utara. Sedangkan kita yang asli Johar Utara malah terbuang ke SCJ,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fravarta Sadman mengatakan pihaknya hingga saat ini masih berulang kali menerima aduan dari para pedagang khususnya pedagang Johar Utara. Mereka mengadukan soal hasil undian yang tidak kembali ke Johar Utara
“Mereka rata rata mempertanyakan kok kenapa malah sekarang terpindahkan ke Kanjengan, Selatan, SCJ dan sebagainya. Mereka bersikeras tetap ingin di Johar Utara,” pungkasnya.
Terkait hal itu, ia menjelaskan bahwa kapasitas Johar Utara saat ini tak memungkinkan untuk menampung semua pedagang konveksi.
“Dulu sebelum kebakaran bisa 1200an pedagang, sekarang hanya bisa tampung 419 pedagang. Ini harus dimaklumi. Mau engga mau harus keluar,” imbuhnya.