UNGARAN – Sebanyak enam pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran dijamas di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (14/3/2022). Keenam pusaka milik Bupati Semarang itu dijamas dalam acara peringatan hari jadi ke-501 Kabupaten Semarang.
Juru kunci pusaka Kabupaten Semarang, Edy Sukarno menuturkan enam pusaka yang dijamas terdiri dari tombak Kyai Ageng Baru, dua tombak trisula, dua Duwung Luk 9 dan Duwung Luk 7.
“Secara filosofi jamasan itu membersihkan pusaka agar tidak berkarat. Selain itu juga nguri-uri kabudayan, dimana pusaka ini merupakan peninggalan Bupati Semarang yang pertama,” jelasnya.
Ditambahkan Edy, proses jamasan pusaka tahun ini relatif tidak ada perbedaan dengan prosesi jamasan tahun lalu.
“Mungkin bedanya tahun lalu air jamasan diambil dari 11 sumber mata air, kali ini diambil dari 19 sumber mata air masing-masing kecamatan dipadukan dengan kembang setaman,” kata dia.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan jamasan pusaka merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Tujuannya untuk nguri-uri (melestarikan) budaya Jawa yang masih ada.
“Pusaka-pusaka ini peninggalan Ki Ageng Pandanaran yang merupakan Bupati Semarang yang pertama yang harus kita rawat,” urainya.
Sebelum jamasan pusaka, ditambahkan Ngesti, pada Minggu (13/3/2021) telah digelar acara tirakatan Merti Bumi Serasi di Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang yang pada saat itu merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Semarang.
“Harapan kami di usia 501 tahun ini Kabupaten Semarang tetap ayem tentrem gemah ripah loh jinawi menuju daerah yang bersatu, berdaulat, berkepribadian, sejahtera dan mandiri (berdikari). Selain itu semoga pendemi Covid-19 segera berakhir,” harapnya. (win)