RASIKAFM.COM | SALATIGA – Iklim Salatiga yang cenderung sejuk membuat berbagai tanaman cocok tumbuh di kota toleran tersebut. Peluang itu dilihat oleh Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga dengan membuat pelatihan budidaya dan bisnis tanaman anggrek, Kegiatan itu diikuti oleh 50 peserta yang mayoritas ibu rumah tangga belum lama ini.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk turut memajukan ekonomi inklusif berbasis sektor unggulan daerah. Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terhadap budidaya anggrek di Kota Salatiga. Dengan jumlah peserta 50 orang terdiri dari TP PKK, Kelompok Wanita Tani, dan Kelompok Tani.
Ketua TP PKK, Retno Robby Hernawan, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat untuk menggali potensi di masyarakat.
Diakuinya, platihan budidaya anggrek dipilih sebagai salah satu upaya untuk pemberdayaan masyarakat karena selain memiliki tampilan yang indah juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Pelatihan dilaksanakan supaya masyarakat bisa berwirausaha dengan budidaya anggrek untuk memperbaiki ekonomi masyarakat.
“Budidaya ini cocok untuk dikembangkan karena dinilai dapat meningkatkan ekonomi keluarga, dapat digunakan untuk pemanfaatan lahan yang terbatas, serta untuk mempercantik lingkungan,” terang Retno.
Dijelaskan, banyak daerah yang telah berhasil dengan program ini melalui pelatihan dan pendampingan. Pihaknya akan mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan ini.
“Saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan maksimal sehingga ilmu yang diterima dapat diteruskan pada masyarakat,” ujar Retno.
Sementara itu, Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan berharap dengan pelatihan ini dapat terwujud Kota Salatiga yang indah, anggun, dan berwibawa. Pelatihan Pengembangan Agribisnis Anggrek ini dimaksudkan untuk melihat sisi bisnis dari bidang pertanian karena anggrek merupakan komoditas yang menjanjikan.
“Anggrek memiliki penggemar yang cukup luas, ada dari golongan pehobi, koleksi, hingga industri flora kultural. Artinya, anggrek tidak hanya sekedar tanaman hias tapi punya peluang yang bisa menopang ekonomi,” ungkap Robby.
Robby berpesan untuk seluruh peserta, untuk tidak sekedar hadir dalam pelatihan. Namun harus memperhatikan teknik budidaya yang diajarkan oleh narasumber. Sehingga nantinya akan menghasilkan peluang usaha baru baru bagi ibu rumah tangga.
“Program ini merupakan inisiasi pemerintah sesuai dengan visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota . Anggrekisasi ini harus dijalankan bersama, tidak mungkin hanya dikerjakan oleh Dispangtan tapi harus dikerjakan bersama dengan kolaborasi seluruh pihak,” tandas Robby.