SEMARANG – Fakta baru kembali terungkap dari kasus penembakan istri TNI bernama Rina Wulandari (34) di depan rumahnya Jalan Cemara III No.1, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik pada Senin (18/7/2022) sekira pukul 12.00 WIB.
Dalang dari rencana pembunuhan istrinya yang tak lain ialah Kopda Muslimin, selain membayar Rp. 120 juta, ternyata 4 pembunuh bayaran yang disewanya juga menjanjikan 1 unit mobil Toyota Yaris.[irp posts=”40406″ name=”Pengakuan Babi Teman Dekat Kopda Muslimin Yang Pertama Kali Diminta Untuk Bunuh Istrinya”][irp posts=”40336″ name=”KSAD Dudung Jengkuk Istri TNI yang Ditembak, Begini Kondisinya”]
“Jadi selain Rp 120 juta itu kalau penembakan itu berhasil maka akan diberi bonus. Total (upah) Rp 200 juta tapi baru dikasih Rp 120 juta plus mobil Yaris. Ya total Rp 400 juta,” ujar Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy kepada wartawan di Polres Semarang, Selasa (26/7/2022).
Lebih lanjut, Tim gabungan yang terdiri dari Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro kini masih menelusuri asal kekayaan prajutit yang bertugas di Yonarhanud 15 Kodam IV Diponegoro ini.
“Kita akan selidiki (kekayaannya), tapi soal itu tanyakan ke Pendam ya,” kata Iqbal.
Sebelumnya, polisi telah menangkap 4 pelaku penembakan, masing-masing bernama Sugiono alias Babi (36), Ponco Aji (26). Kemudian Yono alias Sirun (45), Agus Santoso (43) dan satu orang penyedia senjata bernama Dwi Sulistiyo (37). Kelima orang tersangka ini merupakan suruhan suami korban Kopda Muslimin yang diminta untuk membunuh Rina dengan bayaran awal Rp 120 juta.
Uang ratusan juta itu kemudian dibagikan kepada 4 pelaku yang bertugas di lapangan. Kopda Muslimin memerintahkan 4 pembunuh bayaran untuk membunuh istrinya demi wanita lain. Pacar Muslimim pun telah diamankan oleh tim gabungan.[irp posts=”40331″ name=”Jadi Dalang Pembunuhan, KSAD Dudung Pastikan Kopda M Mendapat Sanksi Berat”]
Atas kejahatannya, tersangka terancam dijerat Pasal 340 jo 53 KUHP tentang percobaan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. Disisi lain, Kopda Muslimin diminta untuk menyerahkan diri dengan cepat atau akan dilakukan tindakan tegas terukur oleh petugas.
“Pengembangan kita akan kembangkan kepada leader (otak) dalam hal ini yakni suami korban. Sumi korban masih dalam pencarian dan kita meminta untuk menyerahkan diri,” imbuh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.