RASIKAFM.COM | UNGARAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang dan jajaran forkopimda terus melakukan pemantauan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Selain untuk menjamin stok, hal itu juga dimaksudkan agar harga tetap stabil. Terlebih menjelang bulan ramadan yang sebentar lagi tiba.
Saat melakukan pantauan di toko swalayan Luwes Ungaran pada Kamis (23/2/2023), Bupati Semarang Ngesti Nugraha tak menemukan stok minyak goreng bersubsidi merek Minyakita.
“Setelah kami tanyakan, ternyata memang stoknya kosong. Jadi belum ada pengiriman lagi. Untuk pasar tradisional nanti juga akan kami cek,” ungkap Ngesti.
Dijelaskan Ngesti meski stok MinyaKita kosong, minyak goreng kemasan merek lain masih tersedia cukup banyak dengan harga relatif stabil.
“Insyaallah persediaan masih cukup hingga bulan ramadan nanti,” ujarnya.
Ngesti memastikan Pemkab Semarang akan mengambil langkah khusus jika terjadi kenaikan harga bahan pokok terutama beras dan minyak goreng. Menurutnya, ketersediaan barang menjadi prioritas untuk dijaga disamping harga yang stabil.
“Seandainya ada kenaikan yang signifikan Kami akan mengambil langkah-langkah khusus dalam rangka stabilisasi harga,” bebernya.
Sementara Kepala Bidang Perdagangan Diskumperindag Kabupaten Semarang Widada Mutiara menjelaskan saat ini harga Minyakita di pasaran mencapai Rp16 ribu per liter. Sedangkan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah Rp14 ribu.
“Sampai saat ini memang belum ada pengiriman lagi (MinyaKita), terakhir Senin (20/2/2023) kemarin,” paparnya.
Pihaknya terus mengajukan permintaan ke Dinas Perdagangan Provinsi guna menjaga stabilitas harga. Rencananya akan dilakukan operasi pasar di Bandarjo, Karangjati, Babadan dan Pasar Projo Ambarawa untuk menekan harga.
“Pada prinsipnya kami akan menjaga stabilitas harga kepokmas menjelang ramadan,” tandasnya. (win)