RASIKAFM.COM | UNGARAN – Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 1,2 megawatt peak (MWp) di Pabrik Semarang, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Kamis (6/11/2025).
PLTS yang dibangun di atas lahan 13.722 meter persegi dengan 2.197 modul surya itu mampu menyuplai sekitar 17 persen kebutuhan energi harian pabrik dan menurunkan emisi karbon hingga 1.400 ton per tahun.
Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia, Lucia Karina, mengatakan pembangunan PLTS ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung transisi energi terbarukan di sektor industri.
“Melalui PLTS Atap di Pabrik Semarang, kami ingin menunjukkan bahwa transisi energi dapat diimplementasikan secara nyata di tingkat operasional. Dengan kolaborasi multipihak dan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat mewujudkan industri rendah karbon,” ujarnya.
Sistem PLTS ini dilengkapi teknologi pemantauan digital real-time untuk menjaga efisiensi produksi energi. Sebelumnya, CCEP Indonesia telah mengoperasikan PLTS 7,2 MWp di Bekasi dan 2,4 MWp di Pasuruan.
“Dengan kombinasi instalasi PLTS dan pembelian Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN sebesar 90 GWh untuk periode 2023–2025, sekitar 29,5 persen konsumsi listrik CCEP kini berasal dari energi terbarukan,” ungkapnya.
Selain penggunaan energi surya, CCEP juga menerapkan teknologi lemari pendingin hemat energi dengan refrigeran ramah lingkungan yang mampu menekan konsumsi listrik hingga 57 persen, sekaligus mengurangi emisi Scope 3. Meski begitu, Lucia mengakui masih terdapat tantangan, terutama dari sisi perizinan, biaya investasi, dan ketersediaan insentif bagi industri pengguna energi bersih.
“Investasi masih tinggi karena teknologi dan teknisinya banyak dari luar negeri,” terangnya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, menyebut langkah CCEP sebagai wujud nyata komitmen industri menuju keberlanjutan.
“PLTS bukan sekadar soal teknologi, tapi soal komitmen. Energi yang digunakan CCEP sudah hijau—baik melalui REC PLN maupun PLTS Atap 1,2 MWp—dan mampu mereduksi emisi secara signifikan,” katanya.
Sujarwanto menambahkan, capaian bauran energi terbarukan di Jawa Tengah pada 2024 telah mencapai 18,55 persen, dan ditargetkan 21,23 persen pada 2025. Menurutnya, semakin banyak industri yang menggunakan PLTS seperti PT Sido Muncul, PT Tirta Investama, dan beberapa di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, menunjukkan tren positif menuju green industry.
Sementara itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha turut mengapresiasi langkah CCEP Indonesia. “Kami memberikan dukungan penuh karena ini sejalan dengan program pemerintah dalam pengembangan energi baru terbarukan, khususnya PLTS,” urainya. (win)