RASIKAFM.COM | SALATIGA – Keluhan itu muncul dari Jencien Restantio, pemilik Toko Mas Gajah dijalan jendral Sudirman Salatiga, yang mengungkapkan ketidaknyamanan akibat banyaknya jaringan kabel yang melintas tepat di depan tokonya. Kabel-kabel tersebut bahkan menutupi logo toko yang menjadi salah satu ciri khas usaha yang telah dijalankannya.
“Saya sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ini ke pihak berwenang, bahkan telah bertemu dengan pemilik kabel di Dinas PU PR pada Februari lalu. Namun sampai sekarang, belum ada tindakan signifikan. Memasang tiang saja tidak cukup kalau kabelnya masih tetap menjuntai dan menutupi tampilan toko saya,” ujar Jensen.
Menurutnya, kondisi kabel yang semrawut ini tidak hanya merugikan pemilik usaha, tetapi juga menciptakan kesan kota yang tidak tertata. “Saya berharap pemerintah serius menangani masalah ini. Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut karena akan semakin sulit ditata nantinya,” tambahnya.
Terpisah anggota Komisi C DPRD Kota Salatiga, Hartoko Budiono, menyatakan bahwa kondisi ini memang sudah sangat mengganggu dan berpotensi memperburuk wajah kota jika tidak segera ditangani. “Salatiga sudah dalam kondisi darurat kabel. Kalau memang ingin serius menangani masalah ini, kita harus membentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) khusus untuk mengelola jaringan kabel bawah tanah. Ini menyangkut lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan jika tidak ada yang memimpin, maka masalah ini tidak akan terselesaikan,” ujar Hartoko.
Terkait dengan wacana solusi kabel bawah tanah, pihak Pemkot Salatiga tengah mempertimbangkan untuk mengubah sistem pemasangan kabel yang selama ini mengganggu pemandangan kota. Konsep kabel bawah tanah dianggap sebagai solusi yang lebih efektif dalam mengurangi penumpukan kabel di udara, sekaligus meningkatkan estetika kota. Namun, untuk merealisasikan ini, dibutuhkan koordinasi antar berbagai pihak dan perencanaan matang, termasuk pembentukan BUMD untuk mengelola dan mengawasi implementasi regulasi yang ada.
Dengan adanya wacana tersebut, diharapkan Salatiga dapat segera memiliki sistem pengelolaan kabel yang lebih rapi dan tertata, tidak hanya untuk meningkatkan estetika kota, tetapi juga untuk memudahkan akses masyarakat dan menjaga keberlanjutan pengembangan kota di masa depan.