RASIKAFM.COM | UNGARAN – Forum Silaturahmi Pecinta Ketapel (Forspek) Kabupaten Semarang menggelar kompetisi ketapel pada Selasa (17/9/2024).
Kejuaraan yang digelar di Aula Gedung PGRI Kabupaten Semarang, kompleks GOR Pandanaran Wujil, Bergas ini diikuti puluhan pelajar dan guru olahraga tingkat SD, SMP, dan SMA se Kabupaten Semarang.
Ketua Forspek Kabupaten Semarang, Triyono menjelaskan, kompetisi kali ini memperebutkan Piala Bergilir Bupati Cup II, Ketua DPRD dan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kabupaten Semarang.
“Total sampai siang ini ada 95 peserta. Nanti juga akan ada sparing partner dengan peserta dari Kota Semarang, Salatiga, Boyolali, dan Magelang,” kata dia.
Dijelaskan Triyono, atlet ketapel di Kabupaten Semarang terbilang cukup banyak dan berpotensi. Buktinya pada ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jateng di Banyumas pada Juli kemarin, mereka meraih 3 emas, 4 perak, dan 4 perunggu.
“Alhamdulillah raihan kontingen kami bisa keluar menjadi juara umum,” sambungnya.
Diakui Triyono, olahraga ketapel ini masih dipandang sebelah mata. Dengan adanya kompetisi kali ini diharapkan bisa semakin mengenalkan olahraga tradisional ini kepada masyarakat.
“Saat ini di 19 kecamatan sudah ada pegiatnya meskipun secara legal memang belum,” urainya.
Sementara Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Siska Nugraheni menerangkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang memberikan dana hibah kepada Kormi senilai Rp290 juta.
“Dana itu akan digunakan untuk pembinaan olahraga tradisional, salah satunya ketapel,” ujarnya.
Selain itu, bentuk dukungan yang lain adalah dengan pemberian sertifikat kepada para juara. Sertifikat tersebut ditandatangani oleh Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang.
“(Sertifikat) bisa digunakan untuk mendaftar sekolah. Nilainya setara dengan sertifikat yang lain,” terangnya.
Salah satu peserta kompetisi perwakilan dari Korwil Tengaran, Bima Darma Saputra mengakui, olahraga ketapel memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Menurutnya unsur fisika dan geomekanika harus dikuasai terlebih dahulu. Bagaimana memahami frame, karet, dan peluru.
“Setelah itu baru mengasah keterampilan lewat latihan secara konsisten,” kata dia. (win)