RASIKAFM.COM | UNGARAN – Warga Desa Wringin Putih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, melayangkan protes atas kondisi jalan rusak yang kerap membahayakan pengguna. Mereka memasang spanduk berisi keluhan karena ruas jalan sepanjang sekitar 1,5 kilometer tersebut berlubang, bergelombang, dan berdebu.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyatakan pemerintah daerah sudah menindaklanjuti persoalan tersebut. Ia mengatakan perbaikan jalan akan dikerjakan melalui anggaran APBD dengan ketebalan beton 25 sentimeter sepanjang kurang lebih 150 meter, ditambah dana CSR dari pengelola tambang galian C senilai Rp125–150 juta.
Kabar terkait:
“Saya sudah menghubungi kepala DPU. Anggaran Rp600 juta sedang dalam proses lelang. Saya minta jalan segera dibangun agar tidak membahayakan masyarakat,” ujarnya saat dikonfirmasi di Ungaran, Senin (22/9/2025).
Ngesti menambahkan, persoalan jalan rusak di Kabupaten Semarang cukup banyak, terutama yang dilalui kendaraan bertonase berat. “Kalau jalan hanya untuk tonase ringan, pemeliharaan biasa masih bisa menahan. Tapi kalau tonase berat, 4–5 bulan saja sudah rusak lagi. Karena itu di Wringin Putih kita bangun dengan kualitas lebih kuat supaya tahan lama,” jelasnya.
Ia juga menyinggung keterbatasan anggaran daerah. Pihaknya menyadari anggaran tidak bisa langsung menyelesaikan semua aspirasi masyarakat dalam satu tahun.
“Tapi secara bertahap, dengan dukungan pusat, provinsi, maupun CSR, kita terus lakukan peningkatan kualitas jalan,” tegasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, Valeanto Soekendro, menambahkan proyek perbaikan sedang dalam tahap persiapan lelang. Jalan akan diperbaiki dengan konstruksi beton sepanjang 600 meter sekaligus dilebarkan menjadi lima meter sesuai standar jalan kabupaten.
“Pekerjaan dimulai dari sekitar masjid hingga mendekati kawasan Polimarin. Dengan konstruksi beton, jalan lebih tahan terhadap kendaraan bertonase berat dan diharapkan menjadi solusi jangka panjang,” katanya.
Sebelumnya, kondisi jalan yang rusak parah membuat pengendara motor sering terjatuh karena berebut jalur sempit di bagian tengah. Mobil pun terpaksa melintas di sisi yang bergelombang. Spanduk protes warga antara lain bertuliskan “KAMI MASYARAKAT SUDAH TIDAK TAHAN MELIHAT KONDISI JALAN SEPERTI INI..!!” serta “DALANE AJUR SING MEH TANGGUNG JAWAB SOPO? RAKYAT TERTIB PAJAK”. (win)