RASIKAFM – Akses dari dan menuju kawasan Blora Selatan yang meliputi Kecamatan Kradenan, Jati dan Randublatung kini menjadi terbuka lebar. Itu terjadi setelah diresmikannya jembatan Terusan Bojonegoro Blora yang membentang di atas sungai Bengawan Solo. Jembatan sepanjang 220 meter itu diresmikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (3/1).
Jembatan ini menghubungkan dua kabupaten dan dua provinsi. Jembatan itu terletak di Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) dan Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora (Jawa Tengah).
Jembatan dibangun dengan anggaran APBD 2020 dari Kabupaten Bojongoro dan Kabupaten Blora dengan total pagu anggaran Rp. 97,6 Miliyar. Jembatan membentang sepanjang 220 meter di atas sungai Bengawan Solo,dan lebar jembatan keseluruhan sembilan meter dengan perincian untuk jalan tujuh meter dan trotoar pejalan kaki di kanan dan kiri masing-masing satu meter.
Selain jembatan, dalam proyek ini juga dilakukan pembangunan perkerasan jalan akses menuju jembatan dengan rigid beton bertulang selebar 7,5 meter, baik dari wilayah Blora maupun Bojonegoro.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengapresiasi kerjasama yang baik antara dua wilayah, baik Kabupaten maupun Provinsi atas terbangunnya jembatan itu. Hal itu menegaskan, bahwa pelayanan masyarakat harus dilakukan secara bersama-sama. Pembangunan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora itu diharapkan dapat mendongkrak pembangunan ekonomi kawasan antara Jateng dan Jatim. Sebab, konektivitas dua daerah sudah tersambung dengan baik.
Sementara Bupati Blora Djoko Nugroho mengatakan, keberadaan jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan wilayah Blora Selatan dengan Bojonegoro diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, masyarakat di kedua daerah bisa lebih mudah melakukan aktivitas perekonomian maupun pertanian untuk meningkatkan pendapatan.
Dengan adanya jembatan tersebut, masyarakat Kecamatan Kradenan dan sekitarnya yang hendak bepergian ke wilayah barat Bojonegoro maupun Ngawi sekarang tak perlu lagi melewati Cepu yang jaraknya sekitar 30 kilometer. Sehingga bisa menghemat waktu dan jarak tempuh.