3050 mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga tahun 2022 ikuti program Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Tema yang diusung Penguatan Intelektual Moderasi Islam dalam Merawat Nilai-nilai Wasathiyah dan Ukhuwah Watahaniyah untuk Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Rektor UIN Prof. Zakiyuddin Baedlowi menyambut para mahasiswa baru. “Selamat datang dan menjadi warga baru UIN Salatiga. diumur IAIN yang ke-8, kita bisa berubah menjadi UIN . Patut kita syukuri, karena dengan menjadi universitas kita memiliki peluang besar, dan peluang berinteraksi dengan jurusan dan fakultas umum,” papar Zakiyuddin.
Dijelaskan dia, dengan menjadi universitas, UIN akan lebih terbuka dan berkenalan dengan keilmuan sains juga teknologi. Sebagai mahasiswa baru harus memahami visi dan misi UIN.
‘Kita baru saja menerima mahasiswa Kaimana Papua. Hal ini adalah wujud kita dalam membuka diri terhadap keberagaman. Menghargai dan menghormati itu bukan perkara mudah. Kita ingin dari UIN ini tumbuh agen keteladanan di setiap bidang yang dikuasainya. Kita sedang jajaki perjanjian dengan perbankan terkait program student loan agar mahasiswa yang belum bisa bayar kuliah bisa diberikan pinjaman,” papar Rektor.
Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Sinoeng N Rachmadi memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru. Ia menuturkan para mahasiswa baru boleh mengeluh, menangis, dan bersedih. Tetapi jangan lama-lama, segera bangkit. “Rendah hatilah agar tidak ada yang merendahkanmu. Jangan mendendam orang yang bersalah bukan berarti membenarkan,” tutur Sinoeng.
Miftahul Huda ketua Dema kalian adalah angkatan pertama UIN Salatiga yang sebelumnya IAIN Salatiga, kalian sedang beralih status dari siswa menjadi mahasiswa. Kalian tidak hanya belajar tapi juga meneliti dan mempraktikkannya di masyarakat. Silahkan kalian pelajari semua yang ada di kampus ini. Jangan jadi kupu-kupu kuliah-pulang kuliah-pulang.
Kurnia Aranda Putri, mahasiswa baru asal Jakarta lulusan MAN 14 Jakarta. Ia mengaku senang dengan suasana yang familier. “Lebih enak disini, terus ada kakak angkatan di sini,” tutur Kurnia yang mengambil jurusan KPI yang bercita-cita penyiar radio dan beauty creator.
Diantara ribuan mahasiswa baru, terdapat Richo Wahyudianto dari Ambarawa menjadi salah satu difabel yang turut kuliah. Diri memakai kursi roda dan mengambil Fakultas Ushuluddin.