RASIKAFM.COM | UNGARAN - Tak kurang dari 3,87 hektare kawasan kumuh di Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang berhasil dientaskan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang. Daerah kumuh yang mencakup 3 Rukun Tetangga (RT) dengan total 128 unit rumah itu berhasil ditata menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi Tahun 2022.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang Valeanto Soekendro, beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengentasan kawasan kumuh ini terdiri dari penanganan rumah tidak layak huni (RTLH), pembangunan jalan dan drainase lingkungan, penyediaan air minum, pengelolaan air limbah dan juga persampahan.
“Alhamdulillah atas keberhasilan ini, Pemkab Semarang bisa meraih penghargaan pemda terbaik pelaksanaan DAK infrastruktur bidang perumahan tahun anggaran 2022,” ujarnya dalam rilis, Rabu (12/7/2023).
Selain hal itu, kata Soekendro, Pemkab Semarang juga mengalokasikan anggaran dari APBD Kabupaten Semarang bagi 19 rumah yang terdampak program. Dalam penataan kawasan ini Pemkab Semarang juga menggandeng Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jateng BPN dan Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang dalam proses pensertifikatan tanah milik masyarakat yang diberikan secara langsung oleh Menteri ATR/BPN pada akhir Desember 2022 lalu.
“Sehingga ada jaminan kepastian bermukim bagi masyarakat,” ungkapnya.
Soekendro menambahkan, keterlibatan masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan kegaiatan ini. Di mana masyarakat dengan rela memberikan sebagian lahannya untuk dijadikan Prasarana, Sarana dan Utilitas umum (PSU) berupa jalan, drainase, dan ruang terbuka publik.
“Masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengubah nasibnya mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat dan nyaman. Selain itu, koordinasi lintas sektoral sangat diperlukan mengingat semua kegiatan berjalan bersamaan di lokasi yang sama dan harus selesai pada akhir tahun 2022,” urainya.
Sementara Kepala Desa Penawangan Sulistiyo mengatakan penataan kawasan kumuh di desanya dilakukan secara partisipatif. Masyarakat dilibatkan secara langsung dengan metode sederhana menyusun siteplan. Sehingga tahu mana saja ruas jalan yang akan dilebarkan ataupun membangun jalan poros desa yang baru sebagai akses masyarakat.
“Termasuk Konsep Kampung Jawi yang dituangkan dalam desain rumah dan motif paving kawung juga merupakan perumusan hasil kesepakatan bersama masyarakat,” bebernya.
Diakui Sulistiyo, penataan kawasan kumuh di wilayahnya juga memberikan efek positif. Salah satunya harga tanah meningkat hingga 300 persen.
“Karena lingkungan menjadi lebih bersih dan rapi, secara otomatis harga jual tanah menjadi lebih tinggi,” pungkasnya. (win)