UNGARAN – Sebanyak 63 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Al Irsyad Tengaran Kabupaten Semarang diketahui positif Covid-19. Mereka diduga terpapar dari salah seorang pengajar saat melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Kemenag Kabupaten Semarang Harun Al Rasyid membenarkan hal tersebut.
“Seluruh santri saat ini kondisinya sehat, tidak bergejala dan tengah menjalani isolasi di Hotel Garuda Kopeng,” kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (1/10/2021).
Diterangkan oleh Harun, pihaknya mendapatkan informasi adanya santri yang terpapar Covid-19 pada Selasa (28/9/2021). Awalnya hanya ada 5 santri yang terkonfirmasi positif.
“Empat santri dibawa ke Hotel Garuda, sedangkan yang satu dijemput orang tuanya. Kami segera koordinasi dengan Puskesmas setempat dan Dinkes agar 150 santri yang satu kelas segera diswab,” ungkapnya.
Dari hasil swab tersebut, diketahui jumlah santri yang terpapar bertambah menjadi 38 orang. Atas hal itu, pihak Ponpes memutuskan untuk melaksanakan swab total kepada 1.800 santri.
“Dari total 2.400 santri, yang sudah mengikuti PTM ada 1.800 santri. Mereka semua diswab dan diketahui bertambah menjadi 63 yang positif,” urainya.
Ditambahkan oleh Harun, sebagai langkah evaluasi maka kegiatan PTM di Ponpes Islam Al Irsyad dihentikan untuk sementara waktu sambil menunggu ijin pelaksanaan PTM secara tertulis dari Satgas Covid-19.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya sudah dua kali mengunjungi Ponpes Islam Al Irsyad untuk memantau jalannya PTM.
“Ini menjadi perhatian bersama. Kemarin bersama Polri langsung kita lakukan penyemprotan, bagi masker dan hand sanitizer,” jelas dia.
Pihaknya juga menekankan agar selalu berkomunikasi secara intens, baik dengan pondok pesantren maupun penyelenggara pendidikan lainnya.
“Edukasi terhadap penerapan prokes secara ketat juga harus terus dilakukan disamping upaya percepatan vaksinasi di Kabupaten Semarang,” pungkasnya. (win)