105.6FM Semarang – Ekonomi Jawa Tengah mencatat kinerja positif pada triwulan III 2025 dengan pertumbuhan 5,37 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja ini menunjukkan ketahanan ekonomi daerah di tengah ketidakpastian global.
Pertumbuhan terutama didorong oleh investasi, terlihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh 6,71 persen seiring realisasi penanaman modal yang telah mencapai 84,42 persen dari target tahunan. Sementara itu, sektor industri pengolahan—kontributor terbesar perekonomian Jateng dengan porsi 33,43 persen—mencatat akselerasi signifikan, dari 4,47 persen menjadi 5,96 persen.
Industri tekstil, produk tekstil (TPT), dan alas kaki menjadi pendorong utama, sejalan dengan meningkatnya ekspor nonmigas. Bank Indonesia menilai momentum ini penting untuk menjaga prospek pertumbuhan Jateng yang diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, digitalisasi ekonomi juga terus melaju. Per September 2025, pengguna QRIS mencapai 8,04 juta dengan total transaksi Rp2,7 triliun. BI menegaskan terus memperkuat ekosistem digital, stabilisasi harga, dan sinergi kebijakan agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga hingga akhir tahun.