SEMARANG – Univeristas Dian Nuswantoro (Udinus) dalam menunjang pelaksanaan perkuliahan tatap muka (PTM) 100 persen bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jateng melakukan program vaksinasi.
Proses percepatan vaksinasi yang dilaksanalan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76 itu dilakukan di depan gedung E Udinus Jumat (17/6/2022).
Keputusan PTM di Udinus juga tertuang dalam surat No. 288/B.21/UDN-01/IV/2022 yang berisi tentang Edaran Pelaksanaan PTM serta Ujian Akhir Semester (UAS) Genap 2021/2022. Rektor Udinus, Prof. Dr. Edi Noersasongko, M.Kom mengatakan PTM sudah dimulai Senin, 13 Juni 2022 kemarin dan kegiatan vaksinasi ini dimaksudkan untuk menunjang proses pembelajaran.
“Program ini (PTM) baru mulai Senin (13/6) dengan vaksinasi untuk menunjang belajar. Kedua juga menunjang program pemerintah apalagi akhir-akhir ini grafik naik diharapkan bisa menekan dan saling jaga,” ujar Prof Edy saat ditemui.
Sementara itu terkait syarat untuk mahasiswa dalam melaksanakan PTM yaitu suntikan pertama dan kedua menjadi. Namun untuk suntikan booster belum menjadi kewajiban akan tetapi tetap disarankan.
“PTM disarankan untuk booster. Tapi sama-sama menjaga. Pak Jokowi sampaikan Covid-19 mereda, ya kita adakan PTM. Vaksinasi ini juga sebagai pendukung,” jelasnya.
Semenara itu, Wakil Kepala Satgas Covid-19 Udinus, Mohamad Sidiq mengatakan Udinus sebelumnya sudah melakukan uji coba PTM. Selanjutnya, PTM kali bisa dimulai dengan melakukan scan Peduli Lindungi serta suhu menjadi syarat masuk kelas. Meski demikian masih ada bebrapa mata kuliah yang bisa dilaksanakan secara daring.
“Ada syarat ketika dulu pemerintah izinkan 50 persen itu izin orangtua. Ternyata ada yang tidak diizinkan. Sekarang izin tidak, tapi vaksin wajib. Kita screening peduli dan suhu. Kalau masih panas ada ke poli,” paparnya.
Disisi lain, terkait mahasiswa yang masih menjalani suntikan pertama, akan difasilitasi lagi untuk suntikan kedua. Hingga siang ini ia menyebut masih ada 20 mahasiswa yang masih mendapatkan suntikan pertama vaksinasi.
“Ada 20 vaksin pertama. Nanti difasilitasi. Kalau 3 bulan berikutnya akan vaksin lagi dengan kerjasama oleh Pemkot,” bebernya.
Senada, Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Abioso Seno Aji mengatakan mahasiwa yang sudah memulai PTM diharapkan tetap patuh protokol kesehatan. Ia menyebut kasus Covid-19 di Jawa Tengah sudah menurun dan dariaporan terbaru yang diterima ada 67 kasus yang ditangani.
“Kasus aktif Covid-19 di Jateng ada 67 orang, 18 dirawat dan 49 isoman,” jelasnya.
“Beberapa perguruan tinggi melakukan tatap muka artinya perkuliahan dimulai lagi di area kampus. Pesan saya patuhi protokol kesehatan. Tidak boleh uforia dann yakin tidak pernah kena lagi, pokir resiko pahitnya. Silahkan datang ke kampus untuk menimba ilmu, jangan dulu dilepas masker itu,” pesannya.
Ia menyebutkan vaksinasi di kampus Udinus tidak hanya untuk mahasiswa tapi bisa juga diikuti masyarakat sekitar. Karena kegiatan tersebut merupakan rangkaian bakti kesehatan HUT Bhayangkara yang digelar serentak.
“Vaksinasi dosis pertama di Jawa Tengah saat ini sudah 93,63 persen. Dosis kedua 82,83 perses. Dosis ketiga 23,03 persen,” katanya.
Salah satu mahasiswa, Rizal mengaku terbantu terkait pengadaan program vaksinasi ini. Apalagi, lanjut dia, adanya vaksinasi ini membuat pembelajaran tatap muka bisa lebih aman dari Covid-19.
“Ya senang, saya sebelumnya cuma online, ini bisa offline,” ujar Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Udinus itu.
Dengan adanya vaksinasi sebagai syarat kuliah, Rizal akhirnya mendapat suntikan vaksin karena sebelumnya dia takut jarum suntik. Kesempatan pagi ini dia pakai untuk memberanikan diri.
“Saya ini baru dosis pertama. Saya takut jarum suntik. Tapi karena ini salah satu syarat kuliah offline ya diberanika. Ternyata tidak terlalu sakit, saya bayanginnya sudah aneh-aneh,” imbuhnya.