UNGARAN – Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam menggoreskan luka yang mendalam bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama para pecinta olahraga sepakbola di Indonesia.
Ratusan orang harus meregang nyawa dalam tragedi memilukan usai ajang Liga 1 yang mempertemukan Arema FC Malang dan Persebaya FC Surabaya.[irp posts=”43452″ name=”Ribuan Fans Bola Salatiga, Gelar Aksi Doa Bersama Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Malang”]
Sebagai bentuk rasa empati dan kepedulian, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Semarang menggelar doa bersama di aula serbaguna Alun-alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran Timur, Senin (3/10/2022) malam.
Ditemui usai doa bersama, Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika menuturkan kegiatan ini sebagai wujud empati bersama paguyuban supporter sepakbola terhadap korban kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Kami berdoa semoga seluruh korban diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta diberikan ketabahan dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.
Yovan berharap dengan kejadian di Malang, seluruh pihak terkait harus mengambil pelajaran. Baik dari sisi supporter ataupun cara bertindaknya.
“Kejadian di Kanjuruhan tidak boleh terjadi lagi, kemarin cukup yang terakhir,” tegasnya.
Sementara salah seorang supporter sepakbola, Pujiyanto, yang ikut hadir dalam doa bersama itu mengaku terpukul dengan tragedi yang menewaskan ratusan orang di Stadion Kanjuruhan.
“Banyak anak-anak juga yang jadi korban. Mereka hanya ingin nonton bola, tapi justru harus kehilangan nyawanya. Semoga ini yang terakhir,” harapnya. (win)