RASIKAFM.COM | SALATIGA - Sebagian masyarakat di Jawa Tengah masih melestarikan budaya nyadran. Dalam tradisi ini, ratusan warga Klaseman RW 09 Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga melakukan ziarah ke makam ahli kubur di Makam Andhong.minggu 19.3.2023 pagi.
Melengkapi acara nyadran, tersaji ambeng, yang berisi nasi dan aneka lauk pauk ke makam tersebut. Makanan yang berupa ambeng itu mereka bawa dari rumah. Kemudian dinikmati bersama-sama di area makam tersebut.
Ketua panitia Anang Mustofa mengatakan, acara nyadran ini digelar setiap satu tahun sekali menjelang bulan Ramadhan.
“Pelaksanaanya tahun ini berbeda tahun sebelumnya. Mengingat tahun sebelumnya terbentur dengan adanya wabah pandemi Covid 19 dan kegiatan seperti ini sempat berhenti kurang lebih 2 tahun,”kata Anang.
Anang menuturkan tradisi nyadran dan bersih-bersih makam ini biasanya dilakukan berbarengan dengan tradisi ziarah kubur. Masyarakat biasanya akan berdatangan ke makam untuk berdoa dan membersihkan makam ahli kubur mereka.
”Tradisi sadranan di RW 09 digelar dalam banyak rangkaian. Mulai bersih-bersih makam yang dilakukan oleh masing-masing warga dan diakhiri dengan berdoa bersama di puncak ritual nyadran,”ucapnya.
Ditambahkan Anang dilaksanakannya tradisi ini juga sebagai wadah mendoakan para leluhur yang telah terlebih dahulu meninggal dunia dan dimakamkan di area TPU setempat.
“Inti tradisi ini kita mendoakan arwah para leluhur yang dimakamkan di tempat ini, sekaligus bersih-bersih makam sebelum datangnya bulan Ramadan. Termasuk para warga juga berdoa agar diberi kelancaran dan pahala melimpah saat menjalani ibadah di bulan suci,” tandasnya.
Direktur PT Kievit Indonesia, Aryono Bambang Ardhyo pada kesempatan tersebut memperkenalkan diri yang baru setengah bulan bekerja. Ia mengaku senang bisa mengikuti acara nyadran bersama warga.
“Saya berharap kepada warga agar menyapa saat saya jalan jalan dilingkungan sekitar dan mohon saya diterima warga Klaseman serta sangat senang hati ketika ada kegiatan seperti ini diundang,”ucapnya.