Semarang – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengapresiasi Provinsi Jawa Tengah yang telah menjadi pionir dalam pengembangan rumah sakit, dengan kompetensi dan pelayanan syariah. Ia juga mengapresiasi terbentuknya Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Jawa Tengah.
Terkait hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan akan terus mengembangkan pelayanan kesehatan atau rumah sakit dengan kompetensi syariah di Jawa Tengah.
“(Rumah Sakit Islam) Sultan Agung ternyata yang pertama. Kami akan coba kembangkan,” ucap Ganjar, seusai mendampingi pengukuhan KDEKS dan pembukaan Jateng Halal Fair 2023 oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang, Senin (3/4/2023).
Dalam kepengurusan KDEKS Provinsi Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didapuk sebagai ketua, dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen sebagai wakil ketua. Selain itu, struktur kepengurusan juga sudah lengkap, sehingga Ganjar akan langsung menggenjot pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Tengah.
“Kepengurusan sekarang sudah lengkap ya. Kami akan mulai serius mendaftar mana saja yang sudah siap,” terang Ganjar.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan KDEKS Provinsi Jawa Tengah menjadi bagian dari 13 KDEKS yang sudah terbentuk di Indonesia. KDEKS mencerminkan komitmen untuk pengembangan ekonomi syariah di Jawa Tengah yang mendukung Indonesia menjadi pusat produsen halal di dunia.
“Saat ini sudah terbentuk 13 KDEKS di seluruh Indonesia. Pengukuhan di Jateng paling baik, saya lihat penampilannya luar biasa, dan semangat pengembangannya juga akan luar biasa,” kata Ma’ruf.
Ia menyampaikan, dalam pengembangan kompetensi syariah, Jawa Tengah telah menjadi pionir dalam pelayanan kesehatan atau rumah sakit berkompetensi syariah. Setidaknya sudah ada dua rumah sakit yang menerapkan pelayanan syariah, yaitu Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dan Rumah Sakit PKU Muhamadiyah.
Dalam acara pengukuhan KDEKS Provinsi Jawa Tenga, juga digelar Jateng Halal Fair 2023. Dalam event itu ada sekitar 50 stand UMKM produk halal dan berbasis syariah. Jateng Halal Fair itu merupakan bagian dari Nasional Halal Fair untuk memperluas bisnis ke komunitas masyarakat yang lebih luas.
“Sehingga meningkatkan kesadaran dalam pentingnya kehalalan dalam produk jasa yang dikonsumsi,” ucap wagub, selaku ketua pelaksana.