UNGARAN – Selama bulan ramadhan, warga Suruh, Kabupaten Semarang, memiliki tradisi yang cukup unik yaitu dengan mengubah jalan kampung menjadi sebuah pasar yang menjual aneka takjil dan makanan tradisional. Pasar yang hanya buka selama 3 jam ini selalu menjadi tujuan masyarakat dalam mencari takjil maupun lauk pauk untuk berbuka puasa. Pasar yang diberi nama pasar “Bukan” ini mulai buka pukul 15.30 hingga pukul 18.00.
Farid As’ad, salah seorang tokoh masyarakat setempat menuturkan, pasar Bukan ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak lama. Dahulu lokasinya berada di terminal Suruh. Seiring berjalannya waktu, pasar bukan yang menyajikan berbagai menu tradisional seperti lotek, lupis, jenang lemu, jenang candil, kolam dan sebagainya perlahan hilang. Oleh karena itu, ia bersama pemuda kampung setempat berniat menghidupkan kembali kuliner lokal dengan menghadirkan pasar bukan. saat ini setidaknya ada 55 pedagang baik warga lokal maupun warga dari luar kecamatan suruh yang menjajakan aneka makanan dan minuman.
Bagi masyarakat sekitar, adanya pasar Bukan menjadi salah satu hal yang menggembirakan di bulan ramadhan karena mereka bisa membeli aneka lauk pauk serta berbagai jenis takjil untuk hidangan buka puasa. Bagi anda yang hendak berburu takjil, tak ada salahnya berkunjung ke pasar bukan yang hanya buka setahun sekali. (win)