RASIKAFM.COM | BRINGIN - Bisnis peternakan bagi kalangan Milenial masih menjadi hal yang jarang diminati. Namun berbeda dengan pemuda yang bernama Mohammad Rizki Kurniawan asal Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang itu memilih berternak ayam daripada bekerja di sebuah perusahaan.
Rizki sapaan akrabnya mengaku terpikat dengan memilih berternak ayam KUB (Kampung Unggul Balebangtan) setelah melihat bazar tentang peternakan di Ungaran Semarang tahun 2018. Dia memantapkan diri untuk beternak ayam jenis itu karena ayam jenis itu merupakan salah satu ayam unggul dengan beberapa kelebihan.
“Keunggulan ayam KUB sendiri daripada ayam kampung biasanya yaitu lebih tahan terhadap penyakit, lebih banyak telurnya sampai 160 hingga 180 butir per ekor per tahun. Dan juga lebih cepat besar, ” ujar Rizki saat ditemui wartawan.
Sebagai anak muda, Rizki tidak hanya berhenti pada membesarkan ayam dan menjualnya saja. Namun ia berinovasi dengan bergerak dari hulu ke hilir. Dari mulai proses penetasan hingga pembesaran ayam KUB. Yang nantinya semua hasil mulai dari telur hingga ayam KUB bisa dijual.
Dikatakan, untuk telur sendiri Rizki memilih tidak menjualnya. Namun menetaskan sendiri dengan mesin penetasan miliknya. Sementara untuk ayam yang masih berumur satu Minggu per ekor bisa dijual Rp 10.000. Sedangkan untuk konsumsi umur 4 bulan dihargai Rp 45 ribu.
“Kalau indukan mulai Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Tapi jarang saya jual kalau indukan,” jelasnya.
Diakuinya meskipun peternak ayam KUB di Kabupaten Semarang cukup banyak, namun masih sedikit yang konsisten berbisnis ayam KUB. Mereka hanya melakukan penggemukan kemudian dijual. Padahal menurut Rizki yang paling menguntungkan adalah pada bibitnya.
“Cukup lumayan itu jual bibitnya. Saya juga punya mitra 6 orang yang secara rutin ambil bibit di tempat saya. Kalau mereka kesulitan menjual, kita juga akan bantu,” katanya.
Dari hasil bisnis ayam KUB, kata Rizki, saat ini dirinya berhasil mengantongi omzet mencapai Rp 5 juta sampai Rp 10 juta per bulan. Itu hasil dari ratusan ayam di kandangnya dan mitra yang telah bekerja sama.
“Kita kan anak muda dan modal sendiri jadi memang belum bisa langsung dengan skala besar,” jelasnya.
Dengan bisnisnya itu, Rizki beberapa waktu lalu menyabet penghargaan sebagai Young Ambassador Agriculture (YAA) Kementerian Pertanian (Kementan) RI tahun 2023.
Dalam ajang tersebut Rizki bersaing dengan ribuan peserta lain dari seluruh Indonesia. Dia menjadi satu-satunya peserta yang memaparkan bisnis ayam. Hal itu membuat Rizki saat ini semakin tertantang untuk terus memberikan dampak agar pemuda tidak malu untuk berternak.