RASIKAFM.COM | SALATIGA – Ada yang beda saat acara Pembukaan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2025 Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang dilakukan oleh Rektor Profesor Intiyas Utami, Selasa (19/08/2025) pagi.
Dalam acara pembukaan diwarnai kehadiran mahasiswa internasional dan semangat keberagaman. Mengusung tema “Berakar pada Satya Wacana, Berinovasi Bagi Dunia,” kegiatan ini menjadi penanda dimulainya perjalanan akademik 2.260 mahasiswa baru, termasuk mahasiswa dari berbagai negara, dalam semangat membangun karakter sebagai Creative Minority.
Pantauan rasikafm.com ribuan mahasiswa baru larut dalam alunan musik Joget “Tabola Bale”.
Diketahui dalam sepekan ini di media sosial, khususnya di TikTok. Lagu “Tabola Bale” mendadak Viral, terlebih joget ini ditampilkan usai acara upacara 17 Agustus di Istana Negara. Dimana lagu ini menggabungkan musik dan bahasa daerah dari Indonesia Timur dan bahasa Minang
Dalam acara di UKSW Rangkaian acara dibuka dengan parade pimpinan universitas, pimpinan fakultas, Ketua OMB, perwakilan orang tua, serta delegasi mahasiswa baru dari 14 fakultas UKSW. Kehadiran mereka di arena upacara mencerminkan kebersamaan dan keberagaman yang menjadi identitas UKSW sebagai Kampus Indonesia Mini.
Dalam sambutanya Rektor Intiyas yang menegaskan, “Perjalanan creative minority telah dimulai. Jadilah kebanggaan orang tua, gereja, bangsa, dan negara.” Ia menyebut UKSW sebagai rumah bagi creative minority yaitu kelompok yang berani bergerak, berkreasi, dan memberi dampak di tengah perubahan zaman.
Prosesi kemudian mencapai puncaknya dengan pengalungan cocard kepada dua mahasiswa perwakilan internasional dan nasional, Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan asal Bangladesh Amimul Ehsan dan mahasiswa Fakultas Hukum, asal Maluku Utara Advensia Pangkey Kalumata. Kehadiran keduanya menegaskan jati diri UKSW sebagai universitas yang menjunjung tinggi keberagaman lintas budaya dan bangsa. Tak lama kemudian, gong yang dipukul lima kali oleh rektor menggema, menjadi tanda resmi dimulainya OMB 2025.
Dalam sambutannya, Ketua OMB UKSW 2025, Michael Bezaleel, menegaskan bahwa OMB bukan sekadar ajang pengenalan kampus, melainkan juga proses pembentukan karakter sejak awal perjalanan akademik mahasiswa. “Tema ini mengajak mahasiswa berakar kuat pada iman Kristiani yang melandasi Satya Wacana, sekaligus berani menjawab tantangan zaman dengan kasih, keadilan, dan keberanian untuk berkontribusi bagi bangsa,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Kepala Campus Ministry UKSW, Pendeta Dr. Ferry Nahusona, M.Si., turut mengingatkan para mahasiswa agar senantiasa meneguhkan diri dalam iman. “Awali dengan kemelekatan pada Tuhan, seperti motto UKSW takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,” pesannya saat membawakan renungan.
Pembukaan OMB tersebut turut dihadiri Sekretaris YPTKSW Frans Victor Kailola, S.E., Bendahara YPTKSW Rina R. Rahmawati, S.E., Akt., serta perwakilan pengurus Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Salatiga.
Rangkaian kegiatan OMB 2025 akan berlangsung mulai dari opening ceremony dan pengenalan kampus pada 19 hingga 21 Agustus, inagurasi pada 22 Agustus, pengabdian masyarakat melalui penanaman pohon pada 29–30 Agustus, Night Festival pada 13 September, kuliah umum Science and the Severity of God pada 16 September, Welcoming Service oleh Campus Ministry pada 20 September, dan ditutup dengan Welcoming Party pada 26 September 2025.
Acara pembukaan ini juga menjadi penanda transisi penting dari tangan orang tua ke dalam pangkuan universitas, dari rumah ke komunitas akademik. Melalui pembukaan OMB 2025 ini, UKSW turut mengukuhkan dukungannya terhadap Asta Cita 1 yang mengembangkan kebhinnekaan dalam kebersamaan, Asta Cita 2 dan 3 menjadi pusat pembentukan pemimpin kreatif dan inovatif serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) ke-4 pendidikan berkualitas, SDGS ke-10 mengurangi ketimpangan, dan SDGS ke-16 perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh.