UNGARAN – Peningkatan curah hujan yang cukup signifikan menimbulkan potensi bencana alam. Di Kabupaten Semarang, sejumlah wilayah menjadi daerah rawan banjir bandang saat masuknya musim hujan pada Oktober 2022 ini.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Riyadi mengatakan wilayah yang paling rawan dilanda banjir yakni daerah sekitar Rawa Pening. Meliputi Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Desa Candirejo dan Desa Lopait, Kecamatan Tuntang
“Karena posisinya ada di dataran rendah dibanding sekitarnya, sehingga rawan mendapatkan luapan air dari aliran sungai di wilayah yang lebih tinggi,” ujarnya di Ungaran, Jumat (7/10/2022).
Di wilayah Lodoyong dan Ngrapah, lanjut Riyadi, potensi banjir terjadi karena derasnya aliran air dari dataran tinggi, misalnya daerah Bandungan dan Sumowono. Ditengarai, tata kelola lahan di bagian atas kurang begitu baik, ditambah sungai-sungai yang ada di bawahnya relatif dangkal. Sehingga alirannya sampai Sungai Panjang yang berlokasi di dekat pasar Ambarawa.
“Aliran sungai itu sampai ke Desa Bejalen, akhirnya pas tikungan ada penyempitan karena penduduk membangun rumah di sana jadi berpotensi meluap airnya,” sambungnya.
Riyadi menambahkan, pihaknya telah mengirimkan surat kepada seluruh kantor kecamatan di Kabupaten Semarang terkait peringatan potensi bencana. Pihaknya meminta warga meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan kondisi lingkungan masing-masing termasuk membersihkan got-got dari sampah, sedimentasi yang bisa menghambat aliran air.
“Personel kami tetap siaga 24 jam, alatnya juga sudah siaga. Untuk sementara warga tidak diperbolehkan pinjam ekskavator dahulu, karena harus siaga dalam kondisi begini,” tandasnya. (win)