UNGARAN – Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Desa Sepakung Banyubiru Kabupaten Semarang, Kamis (4/11/2021) sore. Hal itu mengakibatkan talud sepanjang 20 meter dengan ketinggian 3,5 meter milik Jumeri warga Dusun Sepakung Wetan longsor.
Longsoran talud tersebut menimpa bangunan rumah yang berada di bawahnya sehingga menimbulkan kerusakan cukup parah pada bagian atap dan tembok rumah.
Kepala Desa Sepakung Ahmat Nuri mengatakan kronologi jebolnya talud tersebut diakibatkan luapan aliran hujan dari saluran air.
“Kemarin (Kamis) sore hujannya deras dari jam 14.30. Aliran air hujan dari wilayah atas tidak tertampung seluruhnya di saluran air hingga melimpas ke talud dan mengakibatkan talud ambrol sekira jam 17.00,” terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (5/11/2021).
Dijelaskan Nuri, jebolnya talud milik Jumeri itu menimpa rumah Mulyani. Akibatnya bagian atap dan dinding teras rumah Mulyani rusak.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Hanya saja atap dan tembok teras rusak lumayan parah,” kata dia.
Atas kejadian tersebut Pemerintah Desa Sepakung segera berkoordinasi dengan Satgas Tanggap Bencana Kecamatan Banyubiru, Polsek, Koramil setempat dan BPBD Kabupaten Semarang untuk melaksanakan upaya evakuasi dan pembersihan lokasi longsor.
“BPBD sudah mengirimkan bantuan logistik. Sementara upaya pembersihan kami laksanakan tadi pagi hingga selesai,” ujarnya.
Nuri mengimbau agar masyarakat berwaspada terhadap intensitas curah hujan yang cenderung meningkat.
“Efek badai La Nina membuat curah hujan semakin tinggi. Tingkatkan kewaspadaan dan silakan lapor dengan cepat kepada satgas tanggap bencana kecamatan jika terjadi bencana alam,” timpalnya.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto menyampaikan pihaknya telah membuat surat edaran ke masing-masing pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat tentang efek badai La Nina yang diprediksi berlangsung mulai November 2021 hingga Februari 2022.
“Fenomena ini memicu bencana hidrometeorologi seperti curah hujan tinggi, banjir, tanah longsor dan puting beliung. Kami minta Camat untuk memperkuat posko siaga bencana,” jelasnya.
Selain itu, mitigasi bencana baik struktural dan non struktural juga telah dilakukan.
“Tingkatkan giat pemantauan daerah rawan bencana terutama daerah lereng dan dataran tinggi. Jika hujan lebih dari satu jam dengan intensitas lebat dan lokasinya memiliki tingkat ancaman bencana yang tinggi maka tidak ada salahnya mengungsi ke tempat yang aman,” tandasnya. (win)