Semarang – Penyelesaian proyek pembangunan RSUD Tipe D Mijen tengah dipercepat untuk memenuhi tenggat waktu yang telah ditetapkan. Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Semarang menetapkan target serah terima proyek pada bulan Januari 2024.
Irwansyah, selaku Kepala Distaru Kota Semarang, menyampaikan bahwa progres pembangunan RSUD Tipe D Mijen telah mencapai 41 persen pada akhir Oktober, melebihi rencana sebesar 18,7 persen. Hal ini menunjukkan peningkatan progres sebesar 22,3 persen dari yang direncanakan. Beliau memastikan bahwa pembangunan ini akan rampung pada akhir tahun ini dan dapat diserahkan kepada Dinas Kesehatan pada bulan Januari 2024.
“Serah terima tergantung pimpinan, tapi Januari kami pastikan sudah siap serah terima,” katanya, Senin (13/11/2023).
Irwansyah menyebut, tahun 2023 ini merupakan tahap terakhir pembangunan RSUD Tipe D Mijen. Pada tahap terakhir ini, pihaknya melakukan finishing ruangan, penambahan instalasi gas medis, dan penyelesaian ICU.
“Ini banyak alat-alat. Begitu kepasang, sudah selesai. Tahun ini, sudah siap secara bangunan gedung,” terangnya.
Tahun depan, lanjut dia, tidak ada lagi anggaran pembangunan. Selanjutnya tinggal Dinas Kesehatan (Dinkes) yang akan mengisi kelengkapannya.
Sementara, Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, pada perubahan anggaran 2023, Dinkes meminta tambahan anggaran untuk mempersiapkan operasional RSUD Tipe D Mijen. Hanya saja, belum dapat anggaran mengingat anggaran yang tersedia harus dibagi dengan OPD lain.
“Kemungkinan besar pada anggaran perubahan 2024. Saat ini, infrastruktur dan fasilitas belum siap 100 persen,” tandas Hakam.
Hakam menyebut, beberapa fasilitas untuk menunjang RSUD memang sudah tersedia, misalnya tempat tidur. Tempat tidur akan menggunakan bed yang sebelumnya dipakai di isolasi terpusat rumah dinas walikota. Namun, masih banyak kebutuhan peralatan lainnya untuk menunjang rumah sakit tipe D, diantaranya kebutuhan IGD dan ICU. Sementara, dari sisi tenaga medis, masih perlu penambahan dokter spesialis.
“Infrastruktur dan fasilitas belum ready 100 persen. Rumah sakit tidak hanya dokter umum, tapi juga spesialis,” tutupnya.