RASIKAFM.COM | SALATIGA – Kehadiran Kapolres Salatiga, AKBP Aryuni Novitasari Ke SMP Al Azhar Salatiga itu dalam rangka agenda Talk Show Inovatif bertajuk “Kreatif Tanpa Kreak-Ekspresi Secara Positif” diinisiasi Jam’iyyah SMP Islam SMP Al-Azhar 18 Salatiga.
Didepan ratusan siswa Aryuni menjabarkan beberapa tips mengindari Kreak yang akhir-akhir ini marak di Jawa Tengah.
Sebelumnya, Kapolres menekan jika pelajar bisa membedakan antara Kreak dan bukan Kreak.
“Anak-anak ku sekalian, terlebih dahulu harus bisa membedakan mana Kreak dan bukan Kreak,” ungkap Kapolres.
Istilah kreak yang belakangan viral, memang sedang marak ditelinga para pelajar setelah insiden tawuran di Kota Semarang.
Kreak adalah sekumpulan remaja melengkapi diri dengan senjata tajam (tajam) hingga tega melukai dan merenggut nyawa pengendara motor yang tak bersalah. Sebagai informasi, Kreak adalah singkatan dari “kere” dan “mayak”.
Ada pun, cara mengatasi Kreak ditegaskan Kapolres para pelajar khususnya siswa-siswi SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga tidak keluar rumah atau beraktivitas di atas pukul 21.00 WIB.
“Para pelajar harus membatasi diri tidak keluar rumah lebih dari jam 21.00 WIB. Dan mulai bisa menolak jika ada yang mengajak keluar malam,” ujarnya.
Aryuni Novitasari menyampaikan, Kepolisian tetap menindak dan menangani kejahatan atau tidak pidana dilakukan anak-anak.
“Jika anak-anak terlibat pidana tetap ada hukuman kalau dibiarkan tidak kapok. Hukumannya sesuai usia yang telah diatur dalam Undang-undang atau bisa juga wajib lapor,” terangnya.
Dalam talk show ini, Kapolres juga menyelipkan pesan agar para pelajar SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga ikut tertib dalam berlalu lintas.
Bagaimana caranya, salah satunya Kapolres mengimbau, siswa-siswi SMP tidak boleh mengendarai sepeda motor karena secara usia belum mencukupi.
Kapolres sempat terkejut saat ada seorang siswa bersama Zahra menyebutkan jika SIM dengan kepanjangan Surat Izin Menikah.
“SIM adalah Surat Izin mengemudi,” ucap Kapolres meluruskan.
Diujung arahannya, Kapolres menyelipkan pesan agar para siswa-siswi SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga berpegang teguh kepada tiga hal yakni berahlak, memiliki ilmu yang baik serta budi pekerti. Sesuai tema, Kapolres menekan kembali kepada para siswa-siswi untuk berkreatif tanpa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan.
Saat diwawancarai Rasika FM, Aryuni menyampaikan jika kunjungannya ke sekolah-sekolah di Salatiga salah satu upaya mencegah tawuran ataupun hal-hal menimbulkan gangguan ketenteraman dan ketertiban umum.
“Harapannya, dengan kunjungan ke sekolah-sekolah ini dapat dilakukan pencegahan dan tidak ada anak-anak SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga melakukan pelanggaran dimuka umum. Sekaligus siswa-siswi SMP Islam Al-Azhar 18 Salatiga bisa menularkan ke sekolah-sekolah lainnya,” imbuhnya.
Kepala Sekolah SMP Islam Al Azhar 18 Salatiga Yuni Attin Handayani didampingi Ketua Jam’iyyah Rika Andrian menambahkan, jika talk show yang rutin digelar setahun sekali ini bentuk sinergi antara Komite Sekolah, Jam’iyyah serta sekolahan dalam rangka memberikan masukan dan pemahaman terhadap isu-isu terkini salah satunya adalah aksi Kreak yang cukup memprihatinkan.
“Melalui talk show ini, anak-anak dapat memahami dampak positif dan negatifnya sehingga para siswa-siswi dapat mengambil satu hikmah dari kajadian buruk serta mengantisipasinya,” terang Yuni.
Yuni memastikan, pihak sekolahan selalu menjalin komunikasi dengan boats orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak jika berada di luar sekolahan.