SEMARANG – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menemukan obat tetes mata tidak steril yang mengandung banyak kuman. Kepala BBPOM Semarang, Sandra MP Lintin mengatakan, penemuan obat berbahaya ini dari hasil patroli siber di aplikasi atau web penjualan online.
Dirinya menyebut, obat tetes mata yang tidak layak itu diproduksi oleh pelaku usaha obat tradisional. “Obat tetes mata harus steril dan hanya bisa diproduksi oleh perusahaan pabrik,” ujar Sandra, Selasa (30/8/2022).
Ia menjelaskan, dalam pembuatan obat tradisional ternyata tidak boleh dalam bentuk tetes mata. Hal itu lantaran obat mata harus mengandung bahan sesuai ketentuan dan steril.
“Jadi masyarakat umum tidak bisa sembarangan membuat produk steril kecuali pabrik obat. Bahkan perusahaan kosmetik juga tidak bisa sembarangan. Kenapa? karena harus steril, dan tetes mata ini langsung masuk ke tubuh kita. Hampir sama seperti suntikan injeksi. Sedangkan, obat lain kan diproses dulu di lambung. Kalau tetes mata langsung masuk ke peredaran darah,” terangnya.
Untuk itu, Sandra menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hari dan jelih dalam membeli atau mencari obat tetes mata melalui online. Sedangkan BBPOM Semarang akan terus melakukan pengawasan obat dan makanan secara pre market maupun post market.
“Tujuan yang pertama untuk membuat jera kepada pelaku usaha melanggar. Sedangkan tujuan yang kedua sebagai peringatan kepada pelaku usaha yang lain agar senantiasa mematuhi peraturan di bidang obat dan makanan,” imbuh Sandra.