SEMARANG – Memasuki musim hujan dengan intensitas air cukup tinggi membuat beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana seperti tanah longsor. Melihat hal itu, Kementerian Sosial (Kemensos) meminta setiap kabupaten atau kota agar memetakan wilayah rawan lonsor.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kemensos Republik Indonesia (RI), Tri Rismaharini, saat meninjau musibah tanah longsong di Kelurahan Tandang, Tembalang, Kota Semarang Provinsi Jawa tengah yang sempat mengakibatkan satu anak dibawah umur bernama Andika (16) meninggal dunia, pada Selasa (25/1/2022).[irp posts=”33000″ name=”Tanah Longsor Di Tembalang, Satu Orang Meninggal Dalam Perawatan Di Rumah Sakit”]
Dia mengatakan, pentingnya ada pemetaan rawan bencana guna sebagai peringatan dini bagi daerah-daerah untuk selalu waspada. Sehingga hal itu, bisa menjadi upaya pertama menanggani bila terjadi bencana alam.
“Tapi yang paling penting ada pemetaan bencana saat memasuki musim hujan. Sehingga warga juga bisa diingatkan keluar. Karena sebetulnya kan, bencanaya macam-macam,” kata Risma, sapaan akrabnya.
Mengenai satu korban yang meninggal dunia akibat bencana tanah lonsor, lanjut Risma, pihaknya telah memberikan santunan kepada keluarga tersebut. Ada pun sejumlah bantuan logistik yang turut diberikan.
“Ini santunan memang ada dari pemerintah untuk warga yang kena musibah. Untuk yang meninggal Rp.15 juta dan yang luka Rp. 5 juta. Kalau logistik selama ini kami sering kali kirim dari balai. Saat ini kita serahkan semancam lumbung yang sewaktu-waktu bisa digunakan oleh Dinas Sosial untuk warga yang terdampak,” lanjut Risma.
Risma juga menjelaskan, mengenai lumbung pangan tersebut, juga sewaktu-waktu habis maka bisa di isi kembali. Disebutkan, isi dari lumbung pangan berupa bahan makanan, selimut, kasur, makanan anak, kidswhare atau pakaian bayi dan perlengkapan lainya.