SEMARANG – Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Semarang terus konsisten dalam memberikan fasilitas dan perhatian bagi anak penyintas kanker.
Sudah berdiri selama lima tahun, sejak 26 September 2016 lalu, kini YKAKI Cabang Semarang telah merawat ratusan anak dalam menjalani masa pengobatan dan perjuangan dalam melawan penyakit kanker.
“YKAKI Semarang sudah berusia 5 tahun sejak 2016 dan membantu 325 anak penyintas kanker selama lima tahun ini. Tentunya masih menjadi PR besar karena 51% belum tertolong,” ujar Kepala Cabang YKAKI Semarang, Vita Mahaswari saat ditemui dalam acara peringatan Hari Kanker Anak Internasional di Mall Paragon, Senin (28/2/2022).
Vita menjelaskan bahwa pihaknya alan terus memberikan fasilitas diantaranya akomodasi, transportasi dan terpenting pengobatan bagi keluarga yang memiliki anak penderita penyakit kanker.
“YKAKI memfasilitasi anak penderita kanker beserta pendamping memberikan fasilitas transportasi, akomodasi rumah kita dimana pasien ini tinggal bersama orang tua pendamping dan memberikan pengobatan yang tidak dicover BPJS. Kemudian juga permasalahan yang timbul selama anak menjalani perawatan, tempat tinggal dan obat-obatan yang tidak dicover BPJS serta kehidupan sehari-hari pasien dan orang tua pendamping,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan YKAKI membantu anak-anak penyintas kanker mulai dari umur 0 hingga 18 tahun untuk mendapatkan fasilitas hingga pengobatan. Ia mengatakan, saat ini pasien yang ia rawat rata-rata adalah kebanyakan penderita leukimia atau kanker darah.
“Kita juga merawat kanker mata Retinoblastoma, Osteosarcoma kanker tulang kemudian ada kanker Wilms juga dan kelainan-kelainan lain,” bebernya.
Ia juga menegaskan bahwa rata-rata pasien yang ditangani YKAKI disebabkan karena keterlambatan penanganan dalam pengobatan kanker. Untuk itu, ia meminta Pemerintah Kota agar difasilitasi dalam memberikan edukasi pencegahan dan penanganan dini penyakit kanker.
“Kami ingin mengadakan sosialisasi melalui ibu-ibu PKK dan Posyandu agar tugas kami dalam memberikan edukasi pengenalan gejala dini kanker pada anak itu tersampaikan. Karena rata-rata pasien yang datang pada kami itu terlambat,” paparnya.
“Jadi banyak faktor (penyebab penyakit kanker) di daerah informasi terkait gejala dininya yang harus dikenali namun tidak sampai. Fasilitas kesehatannya juga kurang nah ini adalah tugas YKAKI dan Pemerintah juga dalam memberikan edukasi,” katanya.
Disisi lain, ia berharap kepada seluruh masyarakat untuk terus memberikan dukungan kepada anak penyintas kanker agar terus kuat dalam masa pengobatan dan perjuangan dalam melawan penyakit yang dialaminya.
“Tentunya harapan YKAKI dengan kegiatan Berani Gundul ini agar masyarakat lebih peduli dan memberikan dukungan support system yang dibutuhkan anak-anak penyintas kanker. Selain dokter dan tenaga kesehatan profesional kita gabisa sendiri sehingga kami butuh dukungan karena kami hidupnya dari uluran tangan para donatur,” imbuhnya.