UNGARAN – Memasuki tahun ajaran 2022/2023, seluruh satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Semarang mulai menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Salah satunya adalah SMPN 3 Ungaran.
Hari pertama penyelenggaraan MPLS di SMPN 3 Ungaran pada Senin (11/7/2022), diikuti oleh 351 siswa baru. Mereka akan menjalani kegiatan orientasi tersebut selama tiga hari.
“Materi MPLS yang diberikan menitikberatkan pada pengenalan lingkungan fisik, sosial serta pendidikan karakter,” ujar Kepala SMPN 3 Ungaran Sarbun Hadi Sugiarto.
Pasca kegiatan MPLS tersebut, lanjut Sarbun, seluruh peserta didik akan menjalani kegiatan belajar mengajar secara normal dengan penerapan Kurikulum Merdeka.
“Bentuk struktur Kurikulum Merdeka terdiri dari kegiatan intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler,” sambung Sarbun.
Dijelaskan Sarbun, projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan melatih peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan sekitar dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut.
“Oleh karena itu, alokasi waktu tersendiri sangat dibutuhkan guna memastikan projek penguatan profil Pelajar Pancasila dapat berjalan dengan baik,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo Priyatmo menuturkan total ada 455 SD dan 52 SMP baik negeri dan swasta yang akan menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 ini.
“Sesuai Permendikbud, penerapan kurikulum tersebut pada siswa kelas 1 dan 4 SD serta seluruh siswa SMP. Tentunya dengan persetujuan antara orang tua dan para guru,” jelasnya.
Ditambahkan Katon, pada Kurikulum Merdeka terdapat banyak perbedaan dengan Kurikulum 2013 yang digunakan sebelumnya. Oleh karenanya setiap satuan pendidikan wajib melakukan penyesuaian.
“Di tingkat SD ada 9 mata pelajaran, sedangkan SMP ada 11. Ini yang akan disesuaikan oleh masing-masing satuan pendidikan. Intinya peserta didik bebas memilih pelajaran yang diminati sesuai bakat, minat dan aspirasi kariernya, sehingga ‘beban’ belajar setiap mata pelajaran lebih sedikit,” tandasnya. (win)