RASIKAFM.COM | UNGARAN – Warga RT 03 RW 08 Dusun Blanten, Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang memprotes pembangunan sebuah proyek di kawasan tersebut. Pasalnya, material pekerjaan proyek berupa tanah dan kerikil meluber hingga ke jalan dan mengotori kawasan rumah warga setiap kali turun hujan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Nyatnyono Parsunto menjelaskan keluhan warga terkait permasalahan tersebut sudah disampaikan, Minggu (17/12/2023). Warga mengaku terganggu dengan adanya kejadian itu.
“Kami tidak tahu proyek itu dimulai sejak kapan, karena memang belum ada izin ke warga dan pihak desa,” kata Parsunto ditemui di lokasi proyek, Senin (18/12/2023).
Menurut Parsunto, lokasi proyek yang berbentuk perengan itu belum memiliki saluran drainase yang memadai. Sehingga jika hujan turun, material berupa tanah dan kerikil akan mengalir menuju lokasi di bawahnya.
“Saluran air tidak dapat menampung karena ukurannya kecil, sehingga meluap ke badan jalan dan permukiman warga,” jelasnya.
Masih seputar keluhan lainnya, lanjut Parsunto, warga RT 04 RW 08 juga melayangkan protes. Mayoritas warga di sana memanfaatkan saluran air itu untuk budidaya perikanan.
“Kalau airnya kotor bercampur lumpur juga mengganggu kolam ikan milik warga,” terangnya.
Sementara salah seorang warga, Budiman (49) menuturkan, material berupa lumpur dan kerikil yang tumpah ke jalan sangat membahayakan pengendara yang melintas.
“Jalan jadi licin, bisa jatuh yang lewat sini,” ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini proses pengerjaan proyek tersebut dihentikan untuk sementara waktu. Warga memagari pintu masuk lokasi proyek dengan bambu. Sementara permasalahan ini sedang dalam tahap mediasi antara warga dan pengembang untuk dicari solusi yang terbaik. (win)