RASIKAFM – Menjelang perayaan hari besar Idul Adha, peternakan kerbau di Kampung Kebo Sodong, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen mulai menjadi target pembelian.
Mayoritas pembeli kerbau hasil peternak lokal Kota Semarang ini kebanyakan dari Demak dan Kudus.
“Saya jual satu ekor kerbau saja saat Idul Adha tahun ini karena tidak ada kebutuhan mendesak,” ujar peternak kerbau di Kampung kebo, Unarti (53), Rabu (14/7/2021).
Dia menyebut, menjelang Idul Adha adalah momentum bagi peternak di kampungnya untuk menjual hewan ternaknya.
Mendekati Idul Adha, dari seluruh peternak di tempat itu, total sudah menjual sembilan ekor.
Rata-rata harga kerbau berkisar dari Rp10 juta hingga Rp15 juta. Nominal penjualan tergantung kondisi gemuk dan kurusnya kerbau dan jenis kelamin.
Untuk harga jantan, kata dia, berada di angka Rp13 – Rp15 juta. Sedangkan untuk betina di bawah Rp12 juta.
“Kalau saya jual Rp13 juta untuk kerbau lumayan gemuk usia hampir 2 tahun,” jelasnya.
Meski demikian, dia menyebut, warga tak mematok penjualan kerbau pada hari raya saja. Misal salah satu Peternak menjual kerbau ketika butuh uang.
“Saya pribadi kalau jual ketika butuh saja semisal buat anak sekolah, perbaiki rumah atau kebutuhan lainnya,” paparnya.
Hal senada juga dikatakan Rohyani (47), peternak kerbau itu juga menjual hewan ternaknya saat ada kebutuhan mendesak.
“Saya ga liat momen. Entah hari raya atau apa kalau butuh ya jual saya. Ndilalah (kebetulan) Idul Adha tahun ini ada orang pesan 1 ekor harga cocok jadi saya lepas,” bebernya.
Hal itu, menurut dia, sudah menjadi ebiasaan peternak kerbau di kampung tersebut terkait menjual kerbaunya saat ada kebutuhan mendesak.
Mereka tak melihat momen seperti saat hari raya Idul Adha. Ada juga beberapa peternak terpancing menjual hewan peliharaanya lantaran ada banyak pembeli.
Sistem penjualan mereka tak langsung bertemu pembeli melainkan melalui perantara yang disebut belantik.
Hanya saja, untuk tahun ini peternak terkendala di penjualan karena belantik di kampung itu seminggu lalu meninggal dunia.
Biasanya menjelang Idul Adha seperti sekarang, belantik akan memejeng kerbau di depan kawasan kampung kerbau sehingga pembeli bisa langsung melihat.
“Ya kayak di dealer, kerbau dipamerkan,” lanjut Rohyani.
Dia mengaku memilih beternak kerbau karena adanamya beberapa alasan.
Seperti kemudahan pemeliharaan dan pakan karena tak repot serta perawatan kerbau lebih mudah.
“Tinggal beri rumput sawah, jerami dan rumput gajah buat vitamin. Berbeda dengan sapi yang pakannya lebih repot,” terangnya.
Dia menjelaskan, tiap penjualan satu ekor kerbau mendapatkan keuntungan yang sangat lumayan.
Dimulai membeli satu ekor kerbau usia 5 bulan kemudian delapan bulan merawat kerbau itu menghabiskan modal Rp7 juta.
Setelah ada pembeli dia bisa menjual kerbau dengan harga mencapai Rp12 juta.
“Kami lepas saat ada penawaran bagus dan pas butuh uang,” katanya.