RASIKAFM – Ada fenomena saat terjadi kebakaran di asrama Kodam IV Diponegoro, RT 4 RT 5, Jatingaleh, Candisari, Kota Semarang, Rabu (7/7/2021).
Musala Baitul Jihad yang tak jauh dari lokasi kejadian masih berdiri kokoh dan bebas dari si jago merah. Padahal sembilan rumah dan harta warga di sisi Selatan musala, tak menyisakan apapun karena terbakar.
Hal itu membuat beberapa warga sujud syukur karena menilai kejadian tersebut adalah berkah dari yang maha kuasa.
Mereka menganggap musala sebagai benteng yang melindungi rumah di deretan utara tempat ibadah tersebut.
Keterangan Video:
Warga Memberikan Keterangan ke Media
“Tentu kami sangat bersyukur kalau ga ada musala rumah saya juga terbakar. Tempat ibadah ini adalah bangunan penyelamat rumah kami,” kata Narco (25) di lokasi.
Dia mengatakan bahwa terdapat 12 rumah yang berada di sisi utara musala. Semisal tak ada musala yang kokoh dari kobaran api rumah warga lainnya akan ikut hangus terbakar.
“Ga ada musala nasib kami akan sama dengan para korban rumah hangus terbakar,” bebernya.
Diketahui atap musala Baitul Jihad tak ikut tersambar api lantaran bangunan ibadah itu terutama di bagian atap terbuat dari galvalum.
Berbeda dari sembilan rumah yang terbakar atap terbuat dari seng dan kayu. Warga menyebut, andai atap musala masih menggunakan kayu nasibnya akan sama dengan deretan rumah lainnya.
Narco melanjutkan, musala itu baru saja selesai direnovasi atapnya seminggu lalu. Musala hingga kini juga masih dalam perbaikan di bagian dinding dan lantai.
“Ga bayangin kalo musala ga direnovasi rumah deretan utara ikut abis. Apalagi angin juga kencang saat kebakaran sore tadi,” bebernya.
Sementara itu, Warga Doni (56) mengatakan, api mulai berkobar dari rumah nomor 5 milik almarhum Tugiyo.
Dia menambahkan, saat kebakaran rumah tersebut sedang ditinggal oleh penghuninya yakni anak almarhum.
“Saya sempat ketemu anak almarhum katanya mau keluar sebentar. 15 menit kemudian terjadi kebakaran,” paparnya.
Komandan peleton (Danton) 3 Damkar Kota Semarang, Wahyudi menjelaskan, kendala pemadaman yakni akses Jalan yang sulit tak bisa dilalui mobil Damkar.
Untuk mengatasinya, pihaknya mengular lebih banyak slang air untuk menjangkau lokasi kebakaran.
“Ya tadi ada beberapa personil kena asap pekat karena bahan bangunan dari kayu dan seng,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, keterangan dari ketua RT api muncul dari rumah nomor 5 deretan selatan. Rumah kondisi kosong sehingga ketika api muncul tak diketahui pemiliknya.
“Entah dari kompor, kipas angin yang menyala atau lainnya kurang tahu,” bebernya.
Dia menyebut, ada sembilan bangunan rumah yang terbakar. Untuk total kerugian belum dapat ditaksir.
“Tak ada korban jiwa dan kami selesaikan proses pemadaman tadi pukul 19.00,” jelasnya.
Tim Inafis Polrestabes Semarang terjun ke lokasi untuk mengetahui penyebab kebakaran. Sementara Personil TNI dari pihak Kodam IV Diponegoro hingga jajaran tingkat Koramil terjun ke lokasi.
Para korban kebakaran sementara mengungsi di bangunan TK Kartika yang tak jauh dari lokasi kebakaran. Terdapat dua warga yang terdampak kebakaran tengah menjalani isolasi mandiri di salah satu hotel.