RASIKAFM – Kementerian Pertanian bersama Asosiasi Kedelai Indonesia dan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia menggelar Operasi Pasar Kedelai di Weleri Kendal. Operasi pasar dimaksudkan untuk memantau serta mencarikan solusi agar harga bahan baku kedelai kembali stabil.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, operasi pasar kedelai dilakukan dengan menjual kedelai dengan memberikan subsidi Rp 1.000 kepada perajin tahu dan tempe. Sehingga, para perajin yang tadinya membeli kedelai impor dengan harga Rp 9.500 menjadi Rp 8.500 per kilogram.
Subsidi harga ini diberikan selama 100 hari kedepan atau tiga bulan selagi Kementan bersama petani tengah mepersiapkan benih kedelai. Harapannya, usai subsidi selesai, Nantinya digantikan dengan kedelai lokal yang harganya bisa bersaing dengan kedelai impor.
Agung mengatakan, subsidi kedelai impor ini dilakukan untuk menyelamatkan perajin tahu dan tempe agar tetap produksi. Juga mengatasi kelangkaan stok tahu dan tempe karena banyaknya perajin yang mengurangi produksinya.
Ke depan, Kementan akan menjadikan kedelai sebagai komoditas pangan. Artinya, pergerakan stok kedelai nantinya akan diawasi keberadaan dan harganya sebagaimana komoditas pangan lainnya. Hal tersebut mengingat tahu dan tempe merupakan makanan pokok sehari-hari masyarakat Indonesia. Dan tetap harus diproduksi dengan menyesuaikan tingkat kebutuhan yang ada, bukan malah mengurangi jumlah produksi atau ukurannya.