RASIKAFM – Forum Kesetaraan dan Keadilan Gender (FKKG) Provinsi Jateng menggandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undip untuk mengambil peran dan berkontribusi mendukung KRPPA, dengan mengadakan Pelatihan Literasi Keuangan untuk UMKM Perempuan Rentan di Kota Semarang yaitu di Kelurahan Petompon dan Tanjungmas. Acara berlangsung hari Minggu (16/10) di Kelurahan Petompon.
Untuk Kelurahan Tanjungmas, menurut rencana akan diselenggarakan bulan depan. Peserta adalah UMKM Perempuan rentan sejumlah 30 Peserta di tiap kelurahan.
Dimaksud dengan KRPPA adalah kelurahan yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintah desa/kelurahan, pembangunan desa/kelurahan, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan sesuai visi pembangunan Indonesia.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen P3A) RI menunjuk Kabupaten Purbalingga dan Kota Semarang sebagai Pilot Project Desa/kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA).
Kewirausahaan
Menurut Tsaniatus Salihah, ketua FKKG Jateng, banyak program dan upaya yang sudah dilakukan untuk memenuhi indikator KRPPA, mulai dari membuat kebijakan, penyediaan anggaran, pengembangan layanan ramah perempuan dan anak dan program pencegahan yang dilakukan terkait dengan 5 Arahan Presiden yang sekaligus sebagai indikator D/KRPPA.
Salah satu indikator yang menjadi ukuran Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak yaitu “Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan”.
Di Kelurahan Petompon dan Kelurahan Tanjungmas yang menjadi Pilot Project di Kota Semarang telah banyak lahir UMKM Perempuan baru. Dampak dari pandemi, mereka harus bertahan dan mencari tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Sayangnya pengetahuan tentang UMKM termasuk di dalamnya mengelola keuangan sangat minim atau bahkan tidak dimiliki, sehingga muncul berbagai persoalan tentang keberlangsungan usahanya,” kata Ika, panggilan akrab Tsaniatus.
Ditambahkan, tidak semua perempuan memiliki akses untuk belajar dan memperoleh informasi tentang literasi keuangan, keterbatasan jaringan dan informasi UMKM, menjadikan mereka tidak tersentuh dan mendapatkan akses untuk belajar tentang literasi keuangan rumah usaha dan rumah tangga. FKKG menjembatani hal ini untuk dapat memberikan peningkatan kapasitas terhadap UMKM Perempuan rentan.
Ditandaskan, dengan memahami tentang literasi keuangan maka diharapkan mereka bisa memberikan keputusan yang tepat sehingga bisa menjadikan UMKM lebih berdaya.
“Jika UMKM berdaya maka pendapatan keluarga akan meningkat sehingga anak-anak bisa mendapatkan akses pendidikan yang layak dan terhindar dari kekerasan, pekerja anak dan pernikahan usia anak. Hal ini mendukung indikator Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak,” tandas Ika