RASIKAFM.COM | UNGARAN – Raut wajah Sarudi (65), salah satu nelayan asal Desa Rowosari, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang terlihat sumringah. Pasalnya, ia bersama ratusan orang seprofesinya telah menerima bantuan sosial tunai dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
Sarudi mengaku bantuan sebanyak Rp 600 ribu yang ia terima setara dengan penghasilannya sebulan menangkap ikan di Danau Rawapening. Ia berencana membelanjakan bantuan itu untuk membeli peralatan mencari ikan seperti jaring dan lain sebagainya.
“Alhamdulillah, terima kasih untuk bantuan yang telah diberikan. Semoga bisa mendukung pekerjaan kami sebagai nelayan,” ucapnya saat ditemui, Senin (21/11/2022).
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan jumlah nelayan yang terdata dalam penerima bantuan dari dua persen Dana Transfer Umum (DTU) tersebut sebanyak 518 orang. Bantuan itu bertujuan membantu masyarakat yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan dari Kementerian Sosial akibat dampak kenaikan harga BBM.
“Tiap nelayan di sekitar Rawa Pening mendapatkan Rp 600 ribu dengan catatan yang belum menerima bantuan sejenis dari Kementerian Sosial maupun BLT Dana Desa,” ujarnya.
Dikatakan Ngesti, penyaluran bantuan tersebut tidak dilakukan serentak, melainkan bertahap dan terbagi di tempat berbeda. Seperti di pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Kantor Kecamatan Banyubiru, Balai Desa Kesongo Tuntang, Kantor Kecamatan Ambarawa dan Balai Desa Asinan Bawen.
“Jumlah keseluruhan ada 518 nelayan. Kami minta dimanfaatkan sebaik-baiknya, belanjakan untuk memenuhi kebutuhan,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu menambahkan, penyaluran bantuan sudah dilakukan sejak 5 November 2022.
“Alhamdulillah sudah semuanya, sudah selesai. Mudah-mudahan bermanfaat,” katanya. (win)