Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto Purnomo Putro menjelaskan, penilaian inovasi daerah dan pemberian penghargaan IGA ini dilakukan melalui empat tahapan. Mulai dari tahap penjaringan, tahap pengukuran, tahap penilaian, validasi lapangan, hingga akhirnya ditetapkan dan diberikan penghargaan.
Untuk menjaga objektivitas, akuntabilitas, dan kualitas pengukuran inovasi daerah, imbuh dia, dilakukan quality control dengan melibatkan pihak eksternal yang bekerja secara independen. Proses peninjauan kembali tersebut dilakukan dengan cara memeriksa kualitas inovasi berdasarkan bukti pencapaian program atau inovasi daerah.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, pelibatan pihak eksternal dalam proses penilaian IGA untuk menjaga objektivitas dan kredibilitas kompetisi. Sehingga, kompetisi ini tidak dianggap sebagai suatu seremoni tahunan yang biasa.
“Tim penilainya kuat, kredibel. Ada dari Kemenpan RB, UI, Kemenkeu, Bappenas. Ini gabungan. Bukan Kemendagri sendiri. Oleh karena itu saya confidence bahwa ini objektif. Saya bangga dikelilingi para pemimpin di daerah yang inovatif. Kita harapkan kegiatan ini bukan seremoni, tapi menciptakan iklim kompetitif, dan menunjukkan kemampuan leadership yang kuat,” jelas Tito.
Pihaknya menginginkan, pelaksanaan IGA Award selain akan mendorong terobosan kreatif di daerah, juga berdampak pada kemajuan daerah.