RASIKAFM.COM | SALATIGA – Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto hadir dalam Uji Coba Makanan Bergizi Gratis (MBG) pertama di Jawa Tengah. Program Mitigasi Operasional dan uji Coba MBG ini dilaksanakan di Kota Salatiga pada Kamis (12/9/2024).
Dalam program MBG, nantinya setiap anak SD mendapat jatah Rp 15 ribu dan SMP Rp 16 ribu.
Selain hadir dalam mitigasi dan ujicoba MBG, Wiranto juga memantau langsung uji coba MBG untuk melihat kesiapan di Salatiga.
Dalam sambutannya, Wiranto berharap program MBG tersebut bisa menjadi modal negara Indonesia untuk melangkah kedepan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selain modal pintar dan terdidik, Wiranto mengatakan gizi anak Indonesia harus cukup.
Wiranto mengaku senang dan bangga karena kota Salatiga bisa melaksanakan MBG.
Meski demikian Wiranto melemparkan candaan saat acara Mitigasi Operasional dan Uji Coba Makan Bergizi Gratis (MBG) di lapangan SMP Negeri 2 Salatiga. Wiranto menyampaikan, kegagalan dirinya saat menjadi calon presiden dalam Pemilu 2004, karena kekurangan gizi.
“Mungkin saya kalah saat maju menjadi capres karena kekurangan gizi,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Oleh karena itu, Wiranto tidak ingin generasi penerus mengalami kegagalan saat berupaya meraih cita-cita.
“MBG ini merupakan persiapan untuk menghadapi persaingan antarnegara, karena yang menang bukan yang terkuat. Tapi yang menang adalah yang cepat menangkap peluang yang ada, termasuk dalam inovasi teknologi, sehingga MBG mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, ini berperan untuk kemajuan bangsa,” ungkapnya.
Pantauan Rasika FM, ada yang beda di tengah acara, hadirin disuguhi jingle makan bergizi gratis (MBG).
Gerak lagu ini merupakan hasil kolaborasi antara Kepala Sekolah SMPN 8 Salatiga, Yohana Natallina Sari dan koreografi Guru Tari SMP Negeri 9, Dwi Farida Oktorini. Dimana Yohana menciptakan lagunya, sedang Farida membuat gerakan tarinya.
Gerakan lagu ini cukup membuat hadirin memberikan apresiasi dan aplause. Bahkan tidak sedikit diantara tamu undangan yang berdiri dan menirukan gerakan yang diciptakan oleh Farida ini.
“Kami hanya punya waktu 2 hari untuk latihan bersama 30 siswa siswi dari SMP 9 Salatiga” ujar Dwi Farida Oktorini dalam wawancara singkatnya.