RASIKAFM.COM | UNGARAN – Bencana angin puting beliung menerjang Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa (9/1/2024). Sebanyak 27 rumah mengalami kerusakan, terutama di bagian atap karena tersapu angin.
Tak hanya itu, sebuah kandang ayam petelur yang ada di Dusun Dukoh ambruk. Akibatnya ratusan ayam harus dievakuasi karena tertimpa bangunan yang terbuat dari bambu itu.
Ketua RT 06 RW 01 Dusun Dukoh, Desa Watuagung Eko Nurwiyanto mengatakan, bencana itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Ia menyebut, tiba-tiba angin datang dari arah perbukitan di daerah atas dan langsung mengarah ke permukiman warga.
“Anginnya berputar dari atas langsung ke sini. Sesudah itu langsung turun hujan deras, padahal cuaca sebelumnya cerah,” kata Eko ditemui di lokasi, Rabu (10/1/2024).
Tak hanya memporakporandakan atap bangunan, pepohonan yang ada di kawasan itu juga banyak yang tumbang. Bahkan salah satu rumah warga mengalami kerusakan parah akibat tertimpa pohon petai dengan ukuran cukup besar.
“Alhamdulillah tidak ada korban. Kemarin malam sampai pagi ini warga melaksanakan kerja bakti untuk memperbaiki rumah yang rusak,” ujarnya.
Kepala Desa Watuagung Heryu Cahyono menjelaskan, ia mendapatkan laporan bencana angin puting beliung itu sekitar pukul 15.48 WIB melalui pesan whatsapp. Setelahnya ia berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Semarang dan petugas damkar untuk melakukan assesment.
“Alhamdulillah warga juga responsif, sehingga dapat dengan cepat melakukan penanganan dan pembersihan,” terangnya.
Dari pendataan sementara, jelasnya, ada dua dusun yang diterjang angin puting beliung yaitu Dusun Dukoh dan Watuagung. Sebanyak 27 rumah dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian atap dan satu kandang ayam petelur ambruk.
“Ada tiga rumah yang rusaknya parah, yaitu milik Wasimun, Slamet Supoyo, dan Trimono karena tertimpa pohon. Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” urainya.
Atas musibah ini, Pemerintah Desa Watuagung bersama warga melakukan kerja bakti memperbaiki kerusakan rumah warga. Sedangkan untuk bantuan, pihaknya telah membuat laporan kepada bupati Semarang.
“Nanti kita lihat dulu dari APBDes seperti apa, karena ada juga pos anggaran yang bisa digunakan dari dana tak terduga,” tandasnya. (win)