RASIKAFM.COM | SALATIGA -
Kepada Rasika FM, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Siti Zuraidah menyebut meski sampai saat ini belum menemukan kasus diabetes melitus (DM) anak di Salatiga, namun sejumlah orang tua di Salatiga perlu waspada.
“Untuk kasus anak di Salatiga. Sampai saat ini belum kita temukan,” ungkap Zuraidah.
Pihaknya terus melakukan evaluasi dan melakukan pemantauan terhadap penyakit tersebut. Penyebab meningkatnya DM pada anak di beberapa daerah menurutnya karena pola hidup yang kurang baik.
“Anak sekarang makannya junk food. Itu kan nggak ngerti gula yang masuk. Karena pola asuh dan pola makan,” jelas dia.
Dijelaskan DM sendiri merupakan akumulasi dari pola hidup. Dikhawatirkan dengan pola makan anak-anak sekarang sangat berisiko terjangkit DM.
“Dengan pola makan anak-anak yang seperti itu (makanan tidak sehat) dikhawatirkan muncullah DM anak. Salatiga sampai saat ini belum ada kasus,” terangnya.
Dikatakan ciri yang paling gampang dikenali terjangkit penyakit DM adalah ketika kulit luka butuh waktu lama untuk sembuh.
“Nafsu makan turun, gampang haus, bermasalah juga pada buang air kecil, dan mata kabur,” ungkapnya.
Zuraidah juga mengaku pihaknya telah melakukan screening penyakit menular dan tidak menular di Salatiga. Salah satunya adalah diabetes melitus.
“Di Salatiga target screening orang-orang dengan DM (diabetes melitus) itu adalah 3,8 dari usia diatas 15 tahun. Jadi sekitar 5.000 orang,” kata dia.
Dijelaskan penyakit diabetes melitus sendiri merupakan ibu dari penyakit tidak menular. Karena bisa memicu penyakit lain seperti jantung, saraf, dan lain-lainnya.
Diakuinya pihaknya selama ini juga telah melakukan sosialisasi melalui puskesmas di tingkat kecamatan dengan kampanye perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan untuk mencegah penyakit tidak menular ada slogan cerdik. Yaitu cek kesehatan secara rutin, tidak merokok di dalam rumah, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stres.