RASIKAFM.COM | SEMARANG – Jebolnya tanggul Kali Pengkol, Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang pada Jumat (6/1/2023) sore membuat Perumahan Dinar Indah Meteseh diterjang banjir bandang. Panjang jebolnya tanggul yang juga merupakan aliran Sungai Babon ini sepanjang 20 meter.
Perumahan ini memang terletak di antara pengkolan atau belokan sungai. Hal ini mengakibatkan ketika debit air naik maka terjadi limpasan dan masuk ke perumahan dengan cepat.
Kabar Terkait:
Sejumlah warga mengakui meski sering terjadi banjir, namun kejadian banjir ini merupakan yang terparah. “Di sini memang langganan banjir. Sudah puluhan kali. Tapi ini yang terparah, sampai 2 meter,” ujar salah satu warga Yoyo (43) di lokasi kejadian.
Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, akibat kejadian ini pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali-Juana untuk melakukan perbaikan. Pihaknya juga akan menurunkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membantu melakukan penanganan tanggul yang jebol.
“Kebetulan Sungai Pengkol ini milik BBWS jadi yang perlu kami sampaikan sehingga tadi saya sudah komunikasi dengan Kepala BBWS sudah dilajukan tindakan-tindakan tadi saya sudah berkoordinasi karena ini larinya airnya ke Pucang Gading kemudian dibagi ke Kali Babon sehingga kita ini juga harus waspada,” ujar Ita sapaan akrabnya di lokasi kejadian.
“Kami dari Dinas PU juga kirim sandbag buat tanggul sementara. Yang jebol satu, jebol itu 20 meter, tinggi 1,4 meter,” tambahnya.
Disisi lain, Pemkot Semarang sendiri juga telah menawarkan relokasi kepada warga yang terdampak banjir. Sebab, perumahan mereka memang kerap menjadi langganan genangan air.
“Ini memang yang ada di cekungan memang pekerjaan kami, tadi sudah dengar bahwa akhirnya warga akan mau pindah. Kemarin-kemarin dia kan tidak mau pindah, nah ini sekarang mereka mau pindah kita coba pikirkan untuk relokasi yang terbaru,” katanya.
Ita menyebut akibat kejadian ini ada 147 warga yang menjadi korban telah dievakuasi. “Yang terdampak 37 KK di 1 RT, ada 147 jiwa, memang yang ada di cekungan. Satu orang meninggal, kata Ita.
Dalam kesempatan itu, Ita menjelaskan kejadian ini terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi di wilayah Kabupaten Semarang. Ditambah dengan jebolnya tanggul membuat Perumahan Dinar Indah diterjang banjir bandang.
“Di wilayah atas ini sudah mulai turun dan karena disebabkan tanggulnya jebol ini mengakibatkan banjir. Yang menjadi langganan daerah Dinar Indah selalu langganan kalau sampai terjadi limpasan, pada saat yang lalu dua hari lalu sempat sudah peres tapi ternyata debit air turun sehingga tidak sampai terjadi peristiwa seperti hari ini,” paparnya.
Saat ini warga yang terdampak diungsikan di Masjid dan Diklat milik Pemkot Semarang. Ita menambahkan pihaknya akan memastikan kebutuhan warga yang terdampak banjir terpenuhi.
“Nanti utamanya yang perempuan dan anak-anak akan kita bawa ke Diklat nanti kita bawa pakai bus Pemkot atau kendaraan kita langsir sehingga mereka bisa tidur dengan nyaman kenudian semua kebutuhan makanan dan sebagainya tercukupi,” imbuhnya.