Semarang – Bazar Ramadan yang digelar oleh Pemerintah Kota Semarang bersama sejumlah stakeholder di halaman Balai Kota Semarang menawarkan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Salah satunya adalah cabai dan bawang merah yang disediakan oleh Bank Indonesia.
Dalam acara ini, masyarakat dapat membeli 1/4 kilogram cabai atau bawang merah dengan harga hanya Rp 1.000. Untuk pembayarannya, tersedia sistem pembayaran QRIS yang memudahkan transaksi.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, cabai dan bawang merah merupakan komoditas yang dapat memicu inflasi saat Ramadan dan Hari Raya. Oleh karena itu, pihaknya berupaya menekan inflasi dengan menyediakan komoditas tersebut dengan harga yang terjangkau.
Diharapkan dengan adanya upaya tersebut, inflasi yang biasanya terjadi jelang Idulfitri dapat dikendalikan. Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan pangan di masyarakat.
“Cabai dan bawang merah ini salah satu pemicu inflasi ketika Ramadan dan Hari Raya. Maka, kami operasi pasar murah dengan harga Rp 1.000 per seperempat kilogram,” terang Rahmat, usai pembukaan Bazar Ramadhan, Kamis (13/4/2023).
Uang yang didapatkan dari hasil penjualan tersebut, lanjut Rahmat, masuk ke PMI Jawa Tengah. Ini menjadi upaya Bank Indonesia membantu di bidang kemanusiaan.
Adapun suplai cabai dan bawang merah diambil dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kabupaten Demak. Langkah ini bagian dari upaya membantu petani memasarkan hasil pertanian mereka.
“Jadi, kami membantu Gapoktan sekaligus PMI, serta masyarakat untuk mendapat cabai dan bawang dengan harga murah,” katanya.
Selain turut serta dalam Bazar Ramadan yang digelar Pemerintah Kota Semarang, Bank Indonesia juga berencana mengadakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi (GNPI) di Alun-Alun Johar pada Jumat (14/4/2023).
“GNPI ini ada tujuh kegiatan, diantaranya operasi pasar murah, digitalisasi farming, dan sebagainya. Besok baru kami gaungkan se-Jateng. Nanti ada Pak Ganjar dan Bu Ita,” terangnya.
Warga Gunungpati, Semarang, Yulianti mengatakan, tebus murah bawang dan cabai senilai Rp 1.000 sangat menguntungan bagi masyarakat. Apalagi menjelang Lebaran, cabai dan bawang sangat dibutuhkan.
“Biasanya kan kalau Lebaran masak-masak, butuh cabai dan bawang. Tapi, sayangnya hanya dua komoditas itu,” ucapnya.
Dia berharap, ada program tebus murah lagi dengan komoditi yang lain, misalnya bawang putih, cabai rawit, daging, dan telur. “Itu kan beberapa item yang sering diperlukan saat Lebaran,” tutupnya.