RASIKAFM – Kebijakan Pemkot Salatiga itu adalah itu pembatasan operasional pasar tradisional enam hari dalam sepekan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Salatiga, Wuri Pujiastuti, saat dijumpai wartawan di kantornya, minggu kemarin. Wuri mengaku kebijakan yang mewajibkan pasar tradisional libur sehari itu dilakukan untuk sterilisasi virus corona dengan penyemprotan disinfektan.
“Kami sudah putuskan, untuk seluruh pasar tradisional wajib libur sehari. Jadi enam hari buka, sehari libur untuk penyemprotan disinfektan,” ujar Wuri.
Wuri mengatakan langkah tersebut diambil sebagai upaya mengendalikan persebaran Covid-19, terutama di pusat keramaian. Apalagi saat ini, Salatiga telah berstatus zona merah atau daerah dengan tingkat persebaran Covid-19 tinggi.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Salatiga, Kusumo Aji, mengatakan selain menerapkan kebijakan libur satu hari, pasar tradisional juga hanya diizinkan beroperasi hingga pukul 14.00 WIB. Tutup pasar dan pembatasan jam buka diharapkan mengendalikan persebaran virus corona di Salatiga.
“Kebijakan pembatasan operasional pasar sudah dilakukan sejak kemarin. Kalau yang libur akan kita atur bergiliran agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan dari pasar,” ujar Kusumo,
Menyinggung vaksinasi Covid-19 untuk pedagang pasar tradisional, Aji mengatakan hampir semua sudah divaksin. “Peserta vaksinasi massal yang terdaftar ber-KTP Salatiga ada 200 pedagang. Ada juga pedagang yang mengikuti vaksinasi lansia dan mandiri. Selain itu pedagang dari luar Salatiga juga sudah vaksin,” papar Aji.
Ditambahkan, untuk pedagang kaki lima (PKL) hanya diperbolehkan melayani pesan antar atau take away tanpa makan di tempat. “Maksimal pelayanan hanya sampai pukul 21.00, sama dengan jam operasional pusat perbelanjaan dan toko modern,” tegasnya.
Sementara itu penggelola jegg boy and girl Salatiga Sahonoe mengatakan secara umum operasional teman teman tetep berjalan normal karena pasar andong hanya basecamp dan operasional admin jeggboy “jika penutupan pasar ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran covid sih setuju setuju saja namun yang penting ada solusi terbaik agar pedagang tetep bisa berjualan mencari nafkah apalagi notabene mereka sedang masa transisi pindah dari pasar rejosari ke Andong” tuturnya.
Sementara itu pantauan Rasika dihari 1 penutupan dipasar Andong terlihat sepi. Tidak ada aktifitas di dalam pasar. Hanya sesekali terlihat ojek online berseliweran. (rief)